Putri Candrawathi Berkali-kali Ngaku Lebih baik Mati setelah Pelecehan yang Dialaminya

- 9 September 2022, 21:00 WIB
Kolase foto Brigadir J dan Putri Candrawathi.
Kolase foto Brigadir J dan Putri Candrawathi. /Antara dan Divisi Humas Polri/

YOGYALINE - Diduga kuat adanya kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat terhadap Putri Candrawathi terjadi di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022. Hal ini diyakini oleh Ketua Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan Andy Yentriyani.

"Kami menemukan bahwa ada petunjuk-petunjuk awal yang perlu ditindaklanjuti oleh pihak penyidik baik dan keterangan P dan FS mengenai peristiwa ini," kata Andy di Kantor Komnas HAM Jakarta, Kamis (1/9/20220).

Ditambahkan Andy, berdasarkan temuan timnya, terdapat keengganan dari yang bersangkutan untuk melaporkan kasusnya sedari awal.

Baca Juga: Menhub Klaim Kenaikan Tarif Ojol Sudah Pertimbangkan Saran Semua Pihak

Dikutip Yogyaline.com dari pmjnews.com, terdapat sejumlah faktor yang mendukung hal itu, seperti rasa malu, menyalahkan diri sendiri, dan takut pada ancaman pelaku, serta dampak yang mungkin mempengaruhi seluruh kehidupannya dalam kasus ini.

"Posisi sebagai istri dari seorang petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan maupun laki-laki pada ancaman dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan (Putri) berkali-kali," urai Andy.

Ia menegaskan, Komnas Perempuan pun harus berpikir ulang bahwa relasi kuasa antara atasan dan bawahan saja tidak cukup untuk serta-merta menghilangkan kemungkinan terjadinya kekuasaan.

"Hal itu sangat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh konstruksi gender, usia, juga kekuasaan lainnya," tandasnya.***

 

Editor: Ahmad Suroso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah