Buruh Migran Serahkan Bendera Raksasa ke Ganjar Pranowo, Begini Alasannya

- 17 Agustus 2022, 13:26 WIB
Perwakilan buruh migran menyerahkan bendera raksasa kepada Ganjar Pranowo saat upacara HUT RI ke  77di Semarang
Perwakilan buruh migran menyerahkan bendera raksasa kepada Ganjar Pranowo saat upacara HUT RI ke 77di Semarang /

 

YOGYALINE - Ada cara tersendiri bagi buruh migran untuk mengekspresikan rasa nasionalisme mereka. Perwakilan buruh itu menyerahkan bendera merah putih ukuran besar kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Praowo.

Penyerahan itu dilakukan saat upacara peringatan HUT RI ke 77 di Lapangan Pancasila, Semarang, Rabu, 17 Agustus 2022.

Menerima bendera ukuran raksasa itu, Ganjar Pranowo pun menujukkan sikap hormat, dan mengapresiasi langkah buruh migran tersebut.

Bendera pemberian perwaklan buruh migran itu pun kemudian dibentangkan bersama Sekda Jateng Sumarno, dan perwakilan buruh migran yang hadir dalam upacara itu.

"Sebenarnya ini sudah lama sekali sejak Oktober tahun lalu.  Mereka luar biasa, menjahit sendiri, mereka cari donasi sendiri, partner sendiri, Jelas Ganjar Pranowo.

“Sebenarnya itu ekspresi yang ingin mereka sampaikan bahwa iya kami dari buruh juga berkontribusi. Kami dari masyaraat yang mungkin termajinalkan juga bisa berkontribusi," kata Ganjar di lokasi.

Baca Juga: Mantan Pengacara Bharada E Gugat Pengacara Baru, Diduga Cemarkan Nama Baik

Menurutnya, para buruh itu menunjukkan kecintaaan pada bangsa dan negara. Mereka sebelumnya memang ingin menyerahkannya sejak lama, namun Ganjar menyampaikan agar diberikan saat peringatan HUT RI. 

"Saya sampaikan, kamu ikut upacara saja . Kamu ikut hadir dan diserahkan di upacara. Alhamdulillah, semua tadi ikut pengibarannya sebagai satu simbol penerimaan kita," ujarnya.

Perwakilan buruh migran, Novi Kurniasih menyampaikan, pihaknya memang sengaja memberikan bendera merah putih yang mereka jahit sendiri oleh 150 orang, selama tiga bulan. Dengan ukuran panjang bendera sekitar 22,5 meter.

"Bendara ini dari awal dijahit, akan diserahkan ke bapak gubernur dan diinisiatori oleh buruh migran Indonesia dari DPW SBMI (Dewan Perwakilan Wilayah Serikat Buruh Migran Indonesia) Jateng dan diikuti oleh 45 organisasi," terangnya.

Pihjaknya berharap melalui komunikasi tersebut akan mempercepat diterbitkannya Perda Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Mengingat Jateng merupakan salah satu pengirim buruh migran terbesar nomor dua.

"Kami juga sudah koordinasi dengan Komisi E bahwa akan dibahas nanti 2023. Saya juga berharap Disnakertrans Jateng berperan aktif diterbitkannya perda," ujarnya. ini, juga disertai perlindungan ABK karena ABK di seluruh Indonesia meninggal paling banyak dari Jateng," ucapnya.***

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah