Ganjar mengaku cemas masa depan dunia terkait dengan kondisi dunia yang sedang tidak menentu, terlebih dampak dari peperangan itu juga menimbulkan masalah bagi sejumlah negara sehingga pesan perdamaian yang disampaikan secara masif akan membuka titik terang masa depan negara-negara di dunia.
"Apakah yang seperti ini mau dibiarkan saja, tentu saja tidak. Dalam kesempatan ini saya titip kepada organisasi ini agar mereka juga menyampaikan kepada masyarakatnya, kepada pemerintahnya yang ada di negara masing-masing terkait pesan damai ini," ujarnya.
Dalam pesan perdamaian yang dibacakan di hadapan perwakilan berbagai negara itu, Ganjar sempat menyinggung kecemasannya selama kerja bareng di pemerintahan bersama Presiden Joko Widodo, terutama terkait langkah berani orang nomor satu di Indonesia itu untuk mengunjungi sejumlah daerah konflik.
"Selama bertahun-tahun saya bekerja bareng dengan Presiden Jokowi, saya tidak merasa cemas kecuali beberapa waktu lalu saat beliau mengunjungi Ukraina dan Rusia, tapi di antara kecemasan itu ada juga kebanggaan karena secara konkret menjadi penengah untuk kedua negara berdamai," katanya.***