Warga Sleman Barat Protes Jalan Godean-Ngapak Rusak Parah, Baliho - Banner Bertebaran Sepanjang Jalan

19 Maret 2024, 21:27 WIB
Jalan rusak dan berlubang di sepanjang jalan Godean - Ngapak, Sleman, DIY sangat dikeluhkan warga di Sleman barat. Kini warga protes dengan memasang berbagai spanduk, banner, baliho, dan lai-lain. /purwoko/yogyaline.com

YOGYALINE – Jalan provinsi jalur Godean – Ngapak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kondisinya semakin rusak dan membahayakan pengguna jalan. Warga Sleman barat, tepatnya di Kecamatan Moyudan dan Minggir, Sleman melakukan aksi protes massal.

Warga melakukan aksi dengan memasang berbagai baliho, banner, poster hingga plang di sepanjang jalan yang berisi ungkapan kekesalan warga.

Baliho, banner dan berbagai alat peraga protes lainnya kini marak di sepanjang jalan Godean-Ngapak, tepatnya antara wilayah Ngijon, Klepu, Minggir hingga Ngapak—wilayah perbatasan Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo.

Baca Juga: Akun Bupati Sleman Sri Kustini Disuspend Twitter, Netizen Ramai Tanggapi Soal Jalan Rusak, Begini Ceritanya

Baliho, poster, plang dan alat peraga lainnya yang dipasang itu merupakan perlengkapan yang sempat dibawa warga dalam aksi unjuk rasa pada Minggu lalu. Ratusan warga beramai-ramai turun ke jalan dengan membentangkan spanduk, banner, baliho dan lain-lain seraya long march sepanjang ratusan meter.

Dalam aksinya, warga menamai long march itu sebagai “Pembukaan Objek Wisata Jeglongan Sewu (1.000 lobang)”. Hal itu merujuk pada kondisi jalan provinsi itu yang rusak parah dengan ditandai banyaknya lobang jalan.

Kondisi jalan Godean-Ngapak itu tak hanya dalam kondisi berlubang, namun juga bergelombang yang sangat parah.

Selain membahayakan bagi para pengendara, jalanan juga membuat kendaraan warga cepat rusak, bahkan ketegangan pikiran saat melintas.

Dengan kondisi itulah, warga dalam aksinya selain mengkritik terhadap kondisi jalan yang membahayakan, juga mengeluhkan terhadap beban yang harus ditanggung karena kendaraan juga cepat rusak dan harus mengeluarkan beaya ekstra.

Pada hal warga juga menyatakan, infrastruktur jalan menjadi hak warga yang mestinya diperhatikan. Sebab dalam hal kewajiban, termasuk membayar pajak dan lain-lainnya, warga merasa tak ada yang diabaikan.

"Pajak Telat Didenda, Dalan Ra Penak Dijarno (jalan gak enak diabaikan”, “Anda memasuki jalan provinsi yang dianaktirikan”, Demikian bunyi tulisan dalam banner yang dipasang di wilayah sekitar SMA N 1 Minggir Sleman.

Jalan Rusak, Motor Rusak, Awak Rusak: Jalanku yang Memperihatinkan dan Banyaknya nyawa melayang” demikian bunyi tulisan dalam benner yang lain.

Pajak Lancar, Dalane Ambyar”, “Sing neng pusat mangan enak, sing nang ngisor mangan dalan rusak”

“Selamat Datang di Jalan Godean, Jalan Terbaik Se- DIY Kabupaten Sleman Barat #Jeglongane”

Pelan-pelan Sudah Banyak Korban. Jatuh di Aspal, Tidak Seindah Jatuh Cinta”, demikian bunyai sebuah benner lainnya.

Baca Juga: Kerusakan Ruas Jalan Godean Yogyakarta Kian Parah dan Bergelombang, Cek Cara Irit Penambalan Jalan

Masih banyak ungkapan kekesalan warga dari Jaga warga dusun-dusun di sekitar jalan Godean – Yogya itu yang kini terpampang di pinggir jalan.

Meski jalanan rusak bertahun-tahun, selama ini tidak pernah diperbaiki secara memadahi. Adanya penambalan biasanya dilakukan minimalis. Tambalan pun kembali mengelupas ketika datang hujan.

Hanya ditambal minimalis

Diketahui, warga yang mengatasnamakan Jaga Warga dari berbagai dusun di sepanjang jalan tesebut secara keras mengeluarkan keluhan hingga sindiran atas minimnya perhatian terhadap keberadaan jalan provinsi, jalur yang menjadi urat nadi utama warga Sleman Barat, bahkan Kulon Progo ke Yogyakarta itu.

Keluhan warga atas rusaknya jalan tersebut sudah didengungkan sejak dua-tiga tahun terakhir. Namun demikian, belum juga ada perhatian.

Bahkan keluhan warga tidak hanya disampaikan di berbagai unggahan media sosial, namun hampir ada kesempatan bertemu dengan pejabat, hal itu tak lupa disampaikan.

Keprihatinan warga memuncak karena seiring datangnya musim penghujan, berbagai kecelakaan lalu lintas terjadi. Bahkan tidak sedikit yang sampai meninggal dunia.

Menurut catatan Yogyaline.com, kecelakaan yang akhirnya membawa korban jiwa terjadi sekitar tiga pekan lalu di wilayah Dusun Puluhan, Sumberarum, Moyudan, Sleman dimana seorang pengendara motor bertabrakan saat melalui jalan yang banyak lobang.

Di tempat itu, kejadian serupa hingga membuat korban jiwa juga terjadi beberapa waktu sebelumnya.

Lobang-lobang jalan yang juga cukup parah dan mengakibatkan kerawanan berkendara juga banya ditemukan di sepanjang jalan tersebut. Biasanya, ketika terjadi kecelakaan, lobang baru diperbaiki. Seperti di wilayah Pucanganom, jalan Gedongan, dan lain-lain.

Baca Juga: Viral, Jalan Godean Sleman Rusak! Kian Ramai Wisatawan Tapi Jalur Layak Kian Sempit

Beberapa warga yang ditemui Yogyaline.com, menceritakan bahwa berbagai kejadian kecelakaan di sepanjang jalan tersebut sudah tak lagi terhitung.

Umumnya kecelakaan terjadi karena pengendara menghindari lobang dan terjadi benturan dengan kendaraan lain, baik yang dari belakang maupun berlawanan arah.

Kondisi jalan pun seakan mengharuskan pengendara melaju ke tengah karena di bagian pinggir kondisinya bergelombang parah. Saat itulah kerawanan kecelakaan semakin terjadi.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler