Sri Sultan HB X dan Paku Alam X Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY 2022 2027

9 Agustus 2022, 23:00 WIB
Sri Sultan HB X didampingi GKR Hemas sebelum memasuki Gedung DPRD DIY sebelum menyampaikan visi misinya. /A.Purwoko/yogyaline.com/HumasPemdaDIY

YOGYALINE - Sri Sultan HB X dan Paku Alam X ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD DIY, Selasa 9 Agustus 2022, siang.

Pelantikan gubernur dan wakil gubernur DIY akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, dalam waktu tidak lama lagi.

Seperti diketahui, masa jabatan gubernur/wakil gubernur DIY periode 2017-2022 akan habis pada pekan pertama-kedua Oktober mendatang.

Baca Juga: Revitalisasi Pedestrian Senopati Yogyakarta Tetap Pertahankan Puluhan Pohon Perindang

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membacakan Visi Misi Calon Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD DIY, Senin (08/08) pagi, di Ruang Sidang DPRD DIY. 

Adapun tema visi misi yang diangkat untuk Calon Gubernur DIY periode 2022-2027 adalah kelanjutan visi pembangunan DIY periode sebelumnya yakni “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja". 

Di hadapan Ketua DPRD DIY Nuryadi sebagai pimpinan Rapat Paripurna beserta jajarannya, Sri Sultan memaparkan bahwa tema tersebut kembali diangkat karena masih adanya keterkaitan antara Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017 dan RPJMD 2017-2022.

RPJPD 2005-2025 yang mengangkat tema besar membangun masyarakat Jogja yang maju, mandiri, dan sejahtera, selanjutnya diperkuat pada Rencana RPJMD 2012-2017 "Menyongsong Peradaban Baru".

Hal itu disempurnakan lagi pada RPJMD 2017-2022 dengan tema "Menyongsong Abad Samudera Hindia". 

Di samping itu, tema tersebut kembali diangkat karena dianggap masih sangat sesuai dengan isu-isu terkini maupun posisi Yogyakarta ke depan dalam konteks nasional maupun global.

Baca Juga: Tarif Ojek Online Bakal Naik, Ini Tarif Batas Atas dan Batas Bawah yang Baru

Visi tersebut menekankan bahwa samudera merupakan sumber bagi peradaban baru, yang merupakan kelanjutan dari visi RPJMD 2012- 2017, terutama kaitannya dengan penekanan menghidupkan kembali Visi Maritim. 

Samudera Hindia dipahami sebagai wilayah “hidup, kehidupan dan penghidupan” baru.

Dengan demikian wilayah selatan ini diletakkan sebagai sumberdaya baru, sebagai daya hidup dan daya kembang baru bagi Yogyakarta, untuk bergerak maju, mandiri, dan sejahtera di masa depan. 

“Beberapa isu terkini yang menyangkut Samudera Hindia dan telah menjadi perbincangan aktual oleh negara-negara IORA (The Indian Ocean Rim Association) dan relevan dengan posisi Yogyakarta yang memangku Samudera Hindia adalah Blue Economy, Collaboration and Global Governance, dan The Maritim Silk Road,” jelas Ngarsa Dalem yang hadir didampingi GKR Hemas. 

Beberapa sektor yang termasuk di dalamnya adalah penangkapan ikan, bioteknologi, mineral, pendidikan dan pelatihan, pariwisata bahari, perdagangan, dan teknologi kelautan.

“Dengan perkataan lain, Samudera Hindia, dapat kita letakkan sebagai “ruang hidup-kehidupan-penghidupan baru” bagi masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia umumnya, baik pada masa kini maupun di masa depan,” terang Sri Sultan. ***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler