Lagu 'Make Me A Channel of Your Peace' Akhiri Acara Pembinaan Keluarga dari Bimas Katolik Sleman

- 14 Mei 2023, 00:03 WIB
Penyelenggara Bimas Katolik, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman mengadakan Pembinaan Keluarga Katolik yang Berwawasan Moderasi Beragama Angkatan 1.
Penyelenggara Bimas Katolik, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman mengadakan Pembinaan Keluarga Katolik yang Berwawasan Moderasi Beragama Angkatan 1. /adi prabowo/yogyaline.com

YOGYALINE - Penyelenggara Bimas Katolik, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman mengadakan Pembinaan Keluarga Katolik yang Berwawasan Moderasi Beragama Angkatan 1. Kegiatan yang diikuti 40 pasang suami istri (80 orang) dari Gereja Paroki Santo Yoseph, Medari, Sleman, dilaksanakan di Java Village, Pandowoharjo, Sleman Sabtu, 13 Mei 2023.

Dengan mengusung tema "Bertemu dengan Yang Berbeda", tim Sarasvita, antara lain Sr Agnes Samosir, FCJ, Pastor Paulus Erwin Sasmita, Pr, Markus Mardius dan M Y Retno Iskandar menjadi fasilitator.

Dalam sambutan, CB Ismulyadi, Penyelenggara Bimas Katolik Kantor Kemenag Kabupaten Sleman mengucapkan terimakasih kepada Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Yoseph, Medari yang menyambut kerjasama terlaksananya kegiatan Pembinaan Keluarga Katolik yang Berwawasan Moderasi Beragama Angkatan 1 ini.

Baca Juga: Ikatan Pemuda Katolik Temanggung dan IPNU - IPPNU Berbagi Takjil Bersama di Jalan, Begini Keseruannya

"Semoga keluarga semakin mendapatkan ruang untuk melakukan refleksi terkait relasi antar pribadi, baik dalam komunikasi personal maupun iman”.

“Keluarga semakin memahami peran di tengah-tengah keberagaman bermasyarakat dan berbangsa”.

“Dan keluarga, sesuai peran dan posisi dalam struktur masyarakat dan bangsa, semakin memahami pandangan dan program pemerintah tentang moderasi beragama, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," harap CB Ismulyadi.

Pada awal pembinaan,  melalui pengantar, Sr Agnes Samosir, FCJ mengajak pasangan suami istri untuk merefleksikan pengalaman hidup dalam keluarga. Konflik pasti terjadi. Bukan momok, sehingga disikapi bagaimana harus menghadapinya.

Ia juga mengajak pasangan suami istri membuat lingkaran besar dan saling mengkomunikasikan persamaan maupun perbedaan antar pasangan.

"Apa yang pengalaman paling indah hidup bersama pasangan yang berbeda? Apa tantangannya?" tanya Sr Agnes.

Sr. Agnes menyimpulkan hidup dalam perbedaan memungkinkan kita untuk belajar. Persepsi diri mempengaruhi sikap dan tanggapan kita terhadap pasangan, sesama dan lingkungan.

Pastor Erwin Sasmita, Pr., mengajak para pasangan suami istri mengetahui metode Myers Brigg Type Interpersonality (MBTI).

"Kepribadian itu genetik, diturunkan dari keluarga tetapi juga dipengaruhi lingkungan," lanjut Pastor Erwin.

Menurut Pastor Erwin, MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis).

Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung nyaman pada salah satu arah tertentu. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya.

Baca Juga: Romo Karl Edmund Prier SJ Terima Anugerah Gelar Doktor HC dari ISI Jogja, Kamis 11 Mei 2023, Ini Dedikasinya

"Melalui materi ini pula, pasangan suami istri diharapkan semakin mengetahui dan saling mengenal kepribadian pasangan,” tambahnya.

Kegiatan diakhiri dengan lagu "Make Me A Channel of Your Peace" dan doa "Jadikanlah Aku Pembawa Damai".***

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah