UGM Luncurkan Varietas Padi Gamagora 7, Tahan Hama - Cocok di Sawah / Lahan Tadah Hujan, Cek Asal-usulnya

1 April 2023, 07:46 WIB
Padi Gamagora 7 temuan tim UGM ini memiliki keunggulan hasil produksi tinggi dan memiliki ketahanan terhadap hama wereng serta penyakit. /bambang sugiharto/yogyaline.com

YOGYALINE - Universita Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta secara resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 yang dinamai Gamagora 7 ke publik. Pelepasan padi gamagora 7 itu dilakukan setelah mengantongi surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI pada 28 Maret 2023.

Tim UGM melakukan riset pada padi yang tangguh di lahan kering maupun lahan sawah, itu sejak tahun 2006 silam. Kini hasil tersebut dilepas ke publik untuk dibudidayakan.

Sesuai SK Pelepasan Varietas oleh Mentan, disebutkan padi Gamagora 7 dinilai mampu untuk meningkatkan produksi padi dan dianggap varietas unggul yang memiliki peranan penting dan potensial dalam usaha meningkatkan ketahanan pangan.

Baca Juga: Cek Jadwal TV iNews TV Hari Ini Sabtu, 1 April 2023 Pertandingan Semifinal Spain Masters 2023

Padi Gamagora 7 temuan tim UGM ini memiliki keunggulan hasil produksi tinggi dan memiliki ketahanan terhadap hama wereng serta penyakit.

Selain itu varietas itu cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.

Dr Taryono salah seorang anggota tim peneliti padi Gamagora 7 dari UGM mengaku bersyukur karena padi yang ditelitinya akhirnya mendapat persetujuan untuk dilepas sebagai varietas baru.

“Kita senang, semakin menyemangati kita bahwa apa yang kita lakukan membuahkan hasil,” kata Taryono di Kampus UGM, Kamis, 30 Maret 2023.

Nama Gamagora sebagai kependekan dari Gama Gogo Rancah, semula diteliti oleh empat orang. Pada perkembangannya anggota tim peneliti menjadi 10 orang.

“Awalnya kita menanam di kebun fakultas. Lalu uji multilokasi di PIAT UGM hingga berbagai tempat,” tuturnya.

Dengan diluncurkan pada Gamagora 7 ini menurut Taryono, maka sudah ada tiga varietas padi yang pernah dilepas secara resmi oleh UGM.

“Padi ini jadi varietas ketiga yang pernah diluncurkan oleh UGM,” jelasnya.

Baca Juga: Cek Jadwal TV Indosiar Hari Ini Sabtu, 1 April 2023 Siaran Live BRI Liga 1 Persita Tangerang vs Arema FC 

Taryono menuturkan, produk Gamagora berasal dari hasil mutan radiasi padi induknya, Rajalele yang terkenal sebagai padi dengan rasanya pulen.

Varietas padi 'amphibi' ini menurutnya bisa untuk menyiasati penurunan produksi padi di Indonesia. Akibat adanya fenomena perubahan iklim global baik karena el-nino dan la-nina serta dampak pengalihan fungsi lahan sawah ke non-sawah yang mencapai 96.512 hektar per tahun. 

Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan uji multilokasi sebanyak 14 lokasi di seluruh indonesia. Bahkan, padi ini diuji di 8 lokasi pada lahan sawah dan 6 lokasi pada tanah tadah hujan.

Kegiatan uji multilokasi dilakukan untuk mendapatkan izin edar dan izin rilis varietas baru dari Kementerian Pertanian.

Dalam SK yang ditandatangani Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Suwandi dijelaskan bahwa padi Gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2.

Padi ini juga memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III, penyakit blast ras 033, ras 073 dan ras 133 serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.

Padi Gamagora 7 ini disebutkan berasal dari hasil mutan Rajalele Klaten dari golongan Indica.

Baca Juga: Rute Kapal Pelni KM Gunung Dempo Bulan April–Mei 2023, Wasior, Bau Bau, Sorong, Tanjung Priok, Manokwari

Padi ini juga memiliki potensi produksi mencapai 9,80 ton per hektare. Sedangkan rata-rata hasil yang ada dari varietas lain selama ini kurang lebih 7,95 ton per hektar.

Untuk umur panen sekitar 119 hari setelah semai. ***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler