Gunung Merapi Muntahkan 11 Kali Guguran Lava, BPPTKG Amati  Terjadi Longsoran Dinding Lava Tahun 1998 

25 Februari 2023, 20:19 WIB
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta tercatat memuntahkan guguran lava sebanyak 11 kali dalam sepekan terakhir. /Dionysius Samuel/Unsplash

YOGYALINE - Dalam sepekan terakhir Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah - DI Yogyakarta memuntahkan 11 kali guguran lava ke arah barat daya atau hulu kali Boyong dan Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimal 1.700 m. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 4 kali,  dengan intensitas kecil hingga sedang.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengamati terjadinya longsoran dinding lava yang teebentuk tahun 1998 lalu. Longsoran diidentifikasi merupakan bagian dari dinding lava yang sudah lapuk dan mengalami alterasi kuat. 

"Adanya dinding lava 1998 yang mengalami longsoran tidak mengubah morfologi puncak dan kubah lava di Gunung Merapi secara signifikan," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Sabtu, 25 Februari 2023.

Baca Juga: Istimewa Buat Sumatera Utara! 4 Jalur Tol Dibuka untuk Mudik Lebaran 2023 Cek Peta Tol Kuala Tanjung - Parapat

Dalam sepekan ini disebutkan kegempaan Gunung Merapi tercatat 596 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 25 kali gempa Fase Banyak (MP), 338 kali gempa Guguran (RF), 3 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT). "Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," kata dia.

Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada pekan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Dalam sepekan ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 62 mm/jam selama 55 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 22 Februari 2023. 

Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Dengan aktivitas vulkanik Merapi  yang mmasih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif, status aktivitas Merapi masih berstatus Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

 Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni KM Pangrango Bulan Maret 2023, Rute Saumlaki, Ambon, Banda, Namrole

Diimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Ini untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung tersebut. ***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler