Jalan Godean yang Rusak Diprotes Warga, Gubernur DIY Sri Sultan HB X Tegaskan Bulan Depan Ditangani

- 20 Maret 2024, 19:55 WIB
Jalan Godean Sleman rusak, banyak lobang jalan dan bergelombang. Jalur lalu lintas semakin banyak wisatawan mengalir ke arah barat (Kulon Progo), tapi jalan tetap parah.
Jalan Godean Sleman rusak, banyak lobang jalan dan bergelombang. Jalur lalu lintas semakin banyak wisatawan mengalir ke arah barat (Kulon Progo), tapi jalan tetap parah. /purwoko/yogyaline.com

YOGYALINE – Tanggapan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditunggu-tunggu warga Jalan Godean – Ngapak, yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan provinsi itu yang berlobang-lobang dan bergelombang.

Angin segar berembus menyusul protes warga di wilayah Minggir-Moyudan, Sleman yang tak tahan lagi dengan kondisi jalan yang kian parah. Selain tidak nyaman, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi.  

Pemerintah Daerah DIY akan segera memulai proses perbaikan jalan rusak di Godean, Sleman pada April 2024 mendatang. Dikatakan, perbaikan jalan tersebut telah lama direncanakan dan saat ini sedang proses lelang pemilihan penyedia jasa pengerjaan proyek.

Baca Juga: Warga Sleman Barat Protes Jalan Godean-Ngapak Rusak Parah, Baliho - Banner Bertebaran Sepanjang Jalan

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DIY pada Selasa (19/03) di Gedung DPRD DIY, mengatakan, pengerjaan proyek perbaikan jalan provinsi di arah Godean ke barat ini dilakukan oleh Pemda DIY langsung melalui OPD terkait, bukan pemerintah kabupaten.

“Kan sudah dilelang, selesai Maret akhir atau awal April. Iya (perbaikan dimulai April), diambil provinsi (pengerjaannya),” ujar Sri Sultan.

Menurut Sri Sultan, perbaikan jalan yang rusak harus diprioritaskan. Apabila perbaikan jalan rusak secara keseluruhan belum dapat dilaksanakan karena hambatan anggaran, perbaikan jalan seperti penambalan diharap dapat diupayakan demi menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Ya diperbaiki (jalan rusak). Yang penting itu tambal dulu kalau anggarannya belum ada. Supaya tidak ada yang kejeglong (jatuh). Perbaikan kan (memang) tergantung nanti waktunya anggaran. Kalau belum ada waktunya anggaran kan juga susah”.

“Ini yang penting kan ditambal supaya kalau hujan tidak membahayakan orang, karena kan orang belum tentu tahu kalau itu berlubang,” tutur Sri Sultan.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x