Network
YOGYALINE - Inilah salah satu tradisi Imlek yang masih lestari di kawasan Pecinan, Semarang, Jawa Tengah, yang dinamai tradisi Tuk Panjang, dan berlangsung semarak pada Jumat 20 Januari 2023 malam.
Tradisi Tuk Panjang dalam menyambut Imlek 2023 ini berbeda dengna tahun-tahun sebelumnya. Sebab acara tradisi Tuk Panjang kali ini digelar di Gang Warung atau biasa disebut Pasar Semawis.
Sebelumnya, tradisi Tuk Panjang digelar di Gang Pinggir. Meski demikian secara makna tak ada yang berubah, bahwa warga peserta acara dengan semangat mengikuti acara Tuk Panjang hingga selesai.
Baca Juga: Bintang Ikut Tersenyum! Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Aries, Gemini, Leo dan Libra, Cek Hoki Kamu
Apa itu tradisi Tuk Panjang di Semarang, dan apa maknanya dalam menyambut Tahun Baru Imlek?
Tradisi Tuk Panjang, yakni jamuan makan malam yang disajikan di atas meja panjang, yang kali ini kembali digelar menyambut Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di kawasan Pecinan, Semarang, Jumat malam.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tradisi Tuk Panjang yang digelar di Gang Pinggir namun kini berganti di Gang Warung yang biasanya untuk Pasar Semawis.
Dalam acara Tuk Panjang itu berbagai hidangan disuguhkan kepada para tamu secara berderet, mulai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, jajaran kepala dinas, dan muspida.
Kali ini, ada menu nasi ulam bunga telang yang berupa nasi gurih berwarna biru, dengan berbagai jenis lauk, seperti sambal goreng ati, telur, ikan asin, ayam bumbu rujak, sayuran, dan sambal.
Cara menikmatinya unik, para tamu yang hadir dibagikan sarung tangan plastik, kemudian diminta untuk mencampurkan semua lauk menjadi satu sebelum akhirnya disantap beramai-ramai.
Baca Juga: Cek Program MLT dari BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja, Fasilitas Uang Muka Rumah Rp 150 Juta, Ini Syaratnya
Sajian kuliner itu melambangkan simbol perdamaian dengan warna birunya yang penuh makna yaitu mampu merekatkan elemen yang berbeda yang campur aduk menjadi satu dan rata sebagai sebuah kekuatan baru yang lebih hebat.
Hevearita selaku Plt Wali Kota Semarang menyampaikan bahwa tradisi menyambut Tahun Baru Imlek sudah menjadi agenda rutin yang digelar di Kota Semarang, khususnya di kawasan Pecinan.
"Saya berharap kerukunan masyarakat terus terjaga. Saling menghormati, bagaimana masyarakat yang merayakan Hari Raya Imlek ini. Kedua, tradisi ini meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Ita, sapaan akrab Hevearita menyebutkan bahwa Pecinan merupakan salah satu kawasan Semarang Lama, selain Kauman, Kampung Melayu, dan Kota Lama sebagai bagian sejarah yang harus dilestarikan.
Apalagi, di Semarang ada tradisi Ji Kau Meh atau sembahyang menjelang pergantian tahun, yakni pada tanggal 29 penanggalan China untuk menghormati dan mendoakan arwah para leluhur.
Baca Juga: Zodiak Cinta Besok ini Sabtu 21 Januari 2023, Leo Bertindaklah Berdasarkan Kata Hatimu, Libra Makin Romantis
"Ji Kau Meh. Jadi, orang-orang kurang dua hari dari Imlek pada belanja di Gang Baru (untuk kebutuhan sembahyang). Ini kata Pak Harjanto (Ketua Kopi Semawis) tidak ada di tempat lain," kata Ita.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pecinan Semarang Untuk Pariwisata (Kopi Semawis) Haryanto Halim menjelaskan bahwa Tuk Panjang itu merupakan rangkaian tradisi menyambut Tahun Baru Imlek.
Diawali dengan Upacara Ketok Pintu yang digelar di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Sabtu (14/1) lalu, Ji Kau Meh, dan kemudian Tuk Panjang yang tak pernah ketinggalan dalam perayaan Imlek.
Demikianlah acara menyambut Imlek 2023 di Semarang dengan menggelar tradisi Tuk Panjang yang banyak maknanya.***
