Politisi PKB : Jokowi Masih Menimbang Antara Prabowo atau Ganjar Pranowo

- 15 November 2022, 22:30 WIB
Presiden Jokowi dinilai masih menimbang-nimbang siapa akhirnya yang akan dia dukung dalam Pilpres 2024.
Presiden Jokowi dinilai masih menimbang-nimbang siapa akhirnya yang akan dia dukung dalam Pilpres 2024. /

 

YOGYALINE - Pernyataan Presiden Jokowi bahwa setelah jabatannya selesai, giliran Prabowo Subianto yang akan menggantikannya, terus menuai spekulasi.

Ada yang menduga, Jokowi masih belum secara definitif memutuskan dukungan kepada salah satu tokoh, baik itu Prabowo ataupun Ganjar Pranowo. Jokowi masih menimbang-nimbang.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda.

“Kita lihat hampir pasti pak Jokowi kan dalam posisi nimbang-nimbang ke siapa akan dijatuhkan pilihan beliau,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 15 November 2022.

Menurut dia dukungan Jokowi terhadap satu calon tertentu akan memberikan dampak besar. 

Baca Juga: Polisi Ubah Dugaan Kematian di Kalideres Bukan Karena Kelaparan

 “Kalau hari ini misal yang berkembang ada nama Ganjar, pak Prabowo, kayanya pak Jokowi masih menimbang-nimbang pada dua figur ini,” katanya.

Syaiful meyakini bahwa Jokowi melihat peta capres 2024 belum final. Terkait kode Jokowi kepada Prabowo di HUT Partai Perindo, menurutnya PKB tetap akan mengapresiasi sebagai partai yang saat ini berada di lingkaran koalisi.

Namun demikian, pada Pemilu 2024 nanti PKB sambungnya ingin koalisi yang terbangun lebih dari dua poros untuk menghindari polarisasi di tengah-tengah masyarakat.

“PKB hanya ingin memastikan pilpres minimal diikuti tiga pasang, itu salah satu yang jadi komitmen kenapa sejak awal kita bangun koalisi dengan Gerindra dalam sebuah persilangan dari semua partai-partai itu,” ucapnya.

Diketahui, belakangan Jokowi memang tengah memberikan signal siapa nanti yang akan didukung sebagai capres 2024.

 “Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujarnya melanjutkan.

Di kalangan akar rumput, pernyataan Jokowi itu tidak begitu dianggap serius, Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) misalnya. 

Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer menyebut bahwa Jokowi masih memposisikan dirinya sebagai negarawan. 

“Cara pandang presiden saya apresiasi karena beliau tidak bicara logika partai. Presiden bicara substansi Indonesia ke depan. Apalagi presiden memiliki standar kepemimpinan untuk 2024. Pemimpin yang tidak pencitraan, pemimpin yang tidak lahir dari kata-kata, pemimpin yang tidak gaya-gayaan,” katanya.***

 

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah