Presiden FIFA Soal Tragedi Arema FC: Hari yang Gelap bagi Kita Semua

- 2 Oktober 2022, 21:15 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino ikut menyampaikan prihatin atas tragedi meninggalnya ratusan suporter AREMA FC di stadion Kahunjungan, Malang, 1 Agustus 2022.
Presiden FIFA Gianni Infantino ikut menyampaikan prihatin atas tragedi meninggalnya ratusan suporter AREMA FC di stadion Kahunjungan, Malang, 1 Agustus 2022. /

 

YOGYALINE - Tragedi Kanjuruhan akhirnya direspon oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino. Dengan sangat prihatin, dia menyatakan duka cita yang mendalam atas insiden dengan ratusan jiwa melayang itu.

 “Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” katanya pada Minggu, 2 Oktober 2022.

“Ini adalah hari yang gelap bagi kita semua yang terlibat dalam dunia sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman,” katanya, merespon insiden pertandingan Arema FC lawan Persebaya itu.

Gianni Infantino pun mendoakan seluruh korban meninggal dan juga luka-luka akibat tragedi sejarah paling kelam persepakbolaan Indonesia itu.

"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang menjadi korban terluka,” ujarnya.

Baca Juga: Korban Arema FC Versus Persebaya Capai 131 Meninggal, Masih Bisa Bertambah

“Bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia di masa sulit ini,” ucapnya melanjutkan.

Dikutip dari situs resmi FIFA, Gianni Infantino mengatakan bahwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu merupakan tragedi kelam dalam dunia sepak bola.

“Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," tuturnya.

Sementara, terkait insiden tersebut, Ketum PSSI Mochammad Iriawan menginstruksikan agar operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan gelaran BRI Liga 1 Indonesia 2022-2023 tersebut selama satu pekan.

Hingga saat ini, Presiden Jokowi telah menginstruksikan sejumlah pihak untuk menangani kasus tersebut, di antaranya adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," katanya.

"Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," ujarnya, melanjutkan. ***

 

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah