BMKG : Gempa Bumi dan Tsunami Akan Terjadi di Sepanjang Selatan Pulau Jawa

- 30 Juli 2022, 21:04 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. //pexel.com/george desipris/

 

YOGYALINE - Meski belum dapat diprediksi kapan akan terjadi gempa dan tsunami, namun BMKG memberi peringatan agar masyarakat waspada. Sebab, potensi gempa bumi dan tsunami itu akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Gesofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menginformasikan, potensi gempa bumi dan tsunami itu akan berlangsung di sepanjang Selatan Pulau Jawa.

Untuk itu, Kepala BMKG tersebut mewanti-wanti agar masyarakat waspada akan datangnya gempa bumi dan tsunami di sepanjang Selatan Pulau Jawa itu.

Sebab, menurut Dwikorita, prakiraan gempa dan tsunami setinggi 10 meter itu bukanlah sekedar ramalan, melainkan sudah melalui hasil kajian ahli dan pakar kegempaan.

Meski demikian,BMKG belum dapat memastikan kapan gempa bumi dan tsunami itu akan terjadi.

Dwikora mengungkapkan pula, sampai saat ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Baca Juga: Korban Penganiayaan Satpam RS Dr Kariadi Semarang, Belum Teridentifikasi

Wilayah mana yang paling berpotensi terkena tsunami? Kepala BMKG itu menyatakan, yakni di pantai Cilacap.

Sebab, ungkapnya,Cilacap  berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng, antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

"Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap, sebagai akibat dari gempabumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," katanya.

Karena itu, penting sosialisasi dan arahan kepada masyarakat sejak dini, kemana mereka harus pergi, ketika bencana gempa bumi dan tsunami itu terjadi.

 “Serta masyarakat juga harus diinfokan jalur tempat-tempat yang aman, dan untuk evakuasi mana saja yang bisa dilalui ketika terjadi gempa dan tsunami,” ujarnya.

Dwikorita menyampaikan bahwa BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah , BNPB/BPBD dan multi pihak terkait, rutin menggelar SLG di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami.

Karena sangat bermanfaat untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola risiko dan bencana.

Menurut Dwikora, Pihak Swasta dan Industri terkait harus juga siap sedia dan melakukan himbauan peringatan diri.

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni KM Kelimutu Rute Semarang, Sampit, Surabaya, Agustus 2022: Cek Syarat Perjalanan

Karena banyak pusat industri di Cilacap dipastikan berdekatan dengan pusat gempa dan tsunami, maka pihak Swasta dan industri diharapkan turut andil.

"Tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang andal, dampak ikutan dari gempa dan tsunami di kawasan industri berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan," katanya.***

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah