Korban Penganiayaan Satpam RS Dr Kariadi Semarang, Belum Teridentifikasi

- 30 Juli 2022, 20:17 WIB
Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. /Pixabay/Annabel_P/Pixabay

 

 

YOGYALINE - Korban penganiayaan sebelas Satpam RS Dr Kariadi Semarang, JawaTengah, karena dituduh mencuri telepon seluler (ponsel), Korban Penganiayaan Satpam RS Dr Kariadi, sampai meninggal, masih belum dapat diketahui identitasnya.

Kepolisian minta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengenal korban tadi, supaya menghubungi polisi.

Adapun ciri-ciri korban antara lain, usia sekitar 40 tahun, badan agak gemuk, ada tato di lengan kanan dan kiri. Salah satu tato di lengannya bertuliskan “Mapendos”.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, mengkonfirmasi sampai saat ini belum ada pihak keluarga atau orang yang mengaku kenal dengn korban tersebut. “Belum teridentifikasi,” ungkapnya

Donny mengharapkan informasi dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengetahui identitas korban sesuai dengan ciri-ciri yang telah disebar oleh kepolisian.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Maafkan Pengedit Profilnya di Wikipedia yang Sembarangan

Ciri-ciri korban tewas itu sendiri antara lain seorang pria dengan usia sekitar 40 tahun, tinggi 160 cm, berperawakan sedikit gemuk, serta memiliki tato di lengan kanan dan kirinya.

Tato di salah satu lengan korban sendiri berupa tulisan dengan lafal "Mapendos". 

Sebelumnya, sebelas orang anggota Satpam Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah, ditangkap atas dugaan penganiayaan yang menewaskan seorang pria yang dituduh mencuri di lingkungan rumah sakit tersebut.

Donny mengatakan, peristiwa penganiayaan yang terjadi pada 27 Juli 2022 tersebut bermula ketika petugas keamanan rumah sakit memperoleh laporan tentang tindak pencurian oleh salah seorang pengunjung rumah sakit.

Menurut dia, para pelaku memiliki peran masing-masing dalam peristiwa penganiayaan tersebut.

Kesebelas pelaku selanjutnya dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. ***

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah