Polisi : Kematian 4 Bersaudara di Kalideres Dianggap Wajar

9 Desember 2022, 21:42 WIB
Misteri kematian 4 bersaudara dalam satu rumah di Kalideres, Jakarat Barat akhirnya disimpulkan sebagai kematian yang wajar saja. /

 

YOGYALINE - Misteri kematian satu keluarga di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya rampung diselidiki. Kesimpulannya, 4 orang bersaudara itu mengalami kematian wajar, namun dalam kondisi tidak wajar.

“Kematian wajar namun dalam kondisi tidak wajar,” ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 9 Desember 2022.

Sekitar sebulan yang lalu, empat jenazah ditemukan mengering di dalam rumah, yakni Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha Gunawan (66), Dian Febbyana Apsari Dewi (42), dan Budyanto Gunawan (68 tahun).

Saat pengusutan bergulir, berbagai spekulasi dan dugaan liar berkembang di masyarakat, mulai dari pembunuhan terencana, hingga bunuh diri akibat ritual sekte atau aliran keyakinan ekstrem.

Dugaan-dugaan di masyarakat itu wjaar, menurut Hengki, karena seluruh jenazah ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar.

Baca Juga: Antisipasi Tamu VVIP-VIP, Bandara Adi Soemarmo Memperketat Pengamanan

Dari pemeriksan medis, terungkap, dimulai dari kematian pertama, Rudyanto Gunawan (71), yang meninggal lantaran infeksi saluran pernapasan.

Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Ade Firmansyah Sugiharto mengungkap, tim dokter berhasil memetakan gambaran penyakit dari jenazah ayah di keluarga itu.

"Masih bisa kita temukan adanya gambaran pendarahan saluran cerna dan adanya bukti-bukti yang diduga sebagai infeksi saluran cerna," kata Ade.

Kematian kedua menimpa Renny Margaretha Gunawan (66), ibu di keluarga tersebut sekaligus istri dari Rudyanto. Renny diketahui meninggal lantaran mengidap kanker payudara.

Kabid Puslabfor Kombes Pol Wahyu Marsudi menegaskan, pihaknya menemukan kandungan tamoxifen di organ hepar/hati di tubuh korban Renny Margaretha Gunawan, sang ibu di keluarga itu.

“Kita menemukan dari organ hepar milik si ibu, kita temukan adanya tamoxifen,” ujar Wahyu, di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 9 Desember 2022.

Selain itu, kematian dua anggota keluarga sisanya juga wajar sebab keluarga tersebut terhimpit secara finansial. Hal tersebut pula yang menyebabkan tak ada satupun jenazah dikuburkan.

Kendati punya kerabat di lain tempat, putusnya kontak selama 2 dekade alias 20 tahun menyebabkan timbulnya rasa segan dan tak enak untuk meminta bantuan di akhir hayat mereka.

Dari kasus ini, Hengki mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli jika menemukan kasus yang serupa untuk segera menghubungi kepolisian, juga untuk tidak merusak TKP. ***

 

Editor: Krisno Wibowo

Tags

Terkini

Terpopuler