Landmark Baru Wisata Kulon Progo: 12 Patung Kuda Berlari, Terinspirasi dari Kisah Kresna Duta, Ini Maknanya

- 18 Januari 2024, 12:42 WIB
Landmark baru ikon kepariwisataan Kulon Progo, DI Yogyakarta rampung dibangun, yang berlokasi di Simpang Tiga Milir, Kalurahan Kedungsaru, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.
Landmark baru ikon kepariwisataan Kulon Progo, DI Yogyakarta rampung dibangun, yang berlokasi di Simpang Tiga Milir, Kalurahan Kedungsaru, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo. /humasjogja/yogyaline.com/humasjogja

YOGYALINE - Landmark baru ikon kepariwisataan Kulon Progo, DI Yogyakarta rampung dibangun, yang berlokasi di Simpang Tiga Milir, Kalurahan Kedungsaru, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo. Landmark pariwisata Kulon Progo itu berupa 12 patung kuda, yang dibangun selama 100 hari sejak 6 September dan selesai pada 14 Desember 2023 lalu.

Dengan selesainya pembangunan landmark itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X telah melakukan peninjauan ke lokasi di Pengasih, Kulon Progo pada Senin 15 Januari 2024 lalu.

Landmark ikon wisata Kulon Progo yang berupa 12 patung kuda itu memiliki arti khusus, yang terinspirasi dari penggalan kisah pewayangan Kresna Duta, kisah Kresna yang diutus mendatangi negara Hastina untuk mempertanyakan penyerahan negara. Itu gugatan terakhir kali, sebelum pecah perang baratayuda.

Baca Juga: Mahasiswa Malaysia Tertarik Pelajari Keistimewaan DIY, Ini Dia 5 Kekhususan yang Dimiliki

 Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito menjelaskan landmark ini berupa patung kereta yang terinspirasi dari cerita Kresna Duta. Patung kereta yang ditarik oleh 12 ekor kuda melambangkan 12 kapanewon yang ada di Kulon Progo.

Terletak di pertigaan persimpangan dan diapit oleh jalan nasional serta Jalan Kertodiningrat, landmark ini melambangkan bahwa Kulon Progo akan melaju menyongsong matahari dari timur diapit oleh kasultanan dan kadipaten.

"Dari simbol ini kita bisa melihat bahwa Kulon Progo harus berlari kencang mengejar ketertinggalan, sehingga bisa berpacu dan berkompetisi positif dengan daerah lain dalam pembangunan terutama di sektor pariwisata," kata Joko.

Selain landmark pertigaan Milir yang dibangun menggunakan dana keistimewaan sebesar 2 miliar tersebut, ada 4 landmark lainnya yang akan dibangun yaitu landmark depan YIA yakni Sugriwo Subali, kemudian landmark Tugu PKK Simpang Tiga Serut - Pengasih yaitu Nglarak Blarak, landmark perlintasan kereta api Wates berupa Pasar Digital Milenial dan Taman Geoheritage serta Landmark Alun-alun Wates berupa Tari Angguk. Saat ini Kulon Progo memang sedang membangun ikon-ikon yang bersumber dari kearifan lokal.

"Kami berharap setiap tahun bisa mewujudkan satu Landmark sehingga katakanlah 5 tahun ini kita sudah menyelesaikan 5 titik yang sudah kita rencanakan. Beliau (Sri Sultan) memberi arahan bagaimana ini bisa lebih bermanfaat terutama karena ini era digitalisasi jadi harus menyesuaikan," ujar Joko.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x