Network
YOGYALINE - Kabupaten Sleman telah membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dari tingkat SD hingga SMP sebanyak 87 sekolah. Hal itu diungkapkan pihak BPBD Sleman pada acara Apel Siaga Kedaruratan Bencana Hidrometeorologi pada Selasa kemarin.
Ini menjadi salah satu modal dalam memperkuat sinergitas penanganan kedaruratan yang ada.
Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Apel Siaga Kedaruratan Bencana Hidrometeorologi, pada Selasa 12 sesember 2023 di Lapangan Pemda Sleman.
Baca Juga: 75 Pendaki di Gunung Merapi Sumbar Telah Ditemukan, Tim SAR Terus Sisir Lokasi, Ini Foto-fotonya
Agenda tersebut diikuti oleh 250 personil yang merupakan stakeholder dalam penanganan bencana, seperti TNI, Polri, BMKG, Basarnas, BMKG, hingga relawan.
Bertindak sebagai pemimpin apel, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Kustini mengapresiasi penyelenggaraan apel siaga kedaruratan bencana Sleman di tahun 2023 ini. Dikatakan kepedulian, kolaborasi, dan sinergitas dari semua pihak adalah kunci dalam membentuk budaya siaga kedaruratan.
Kustini juga mengingatkan bahwa setiap orang perlu memiliki kesiapan diri dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Hal ini juga mengingat Sleman berada di kawasan rawan bencana alam.
Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat, menjadi bekal penting yang perlu dimiliki masyarakat Sleman.
“Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam menghadapi bencana maka kita akan mampu bersikap dan bertindak secara cepat dan tepat,” ujar Kustini.
