Tidak disangka-sangka, begitu rumah baca dibuka, maka fasiltas tersebut langsung dikerubuti anak-anak yang antusias untuk membaca.
Ia pun senang dengan antusiasme warga maupun orangtua anak-anak.
"Banyak orangtua yang datang mengantar anaknya kemari," lanjutnya.
Baca Juga: Gerakan Ibu Memanggil Pulang Digencarkan Polda DIY, Simak Kata Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan
Diakui, setelah rumah baca tersebut dibuka, persolan lain muncul. Diketahui sebagian dari anak-anak tersebut ternyata belum lancar baca tulis huruf latin. Berawal dari kenyataan itu, konsep yang awalnya rumah baca, kemudian berkembang menjadi bimbingan belajar. Sejumlah pihak digandeng guna mewujudkan hal tersebut.
"Untuk bisa mengadakan bimbingan belajar, kita menggandeng Pos TNI AL Sadeng dan guru honorer setempat," imbuhnya.
Setiap hari sebanyak 6 anggota Polair, 3 personel TNI AL dan seorang guru honorer bergantian mengelola dan mengajar anak-anak tersebut. Tidak hanya mendampingi baca tulis, kesulitan dalam pelajaran sekolah juga dibantu layaknya bimbel konvensional. Fasilitas tersebut beroperasi setiap hari, dan mulai buka usai jam sekolah.
"Intinya sebanyak mungkin pihak kita libatkan untuk bersinergi, ini bukan kerja tunggal polisi," tegas Pitoyo.
Terkait penyediaan buku baca yang memadai, Dit Polairud Polda DIY bekerjasama dengan Balai Perpustakaan DPAD DIY sedang fasilitas internet guna menunjang pembelajaran dibantu oleh Dinas Kominfo DIY.
Pengembangan di wilayah lain