GKR Hemas Keliling Pasar Beringharjo Yogyakarta, Cek Harga Kebutuhan Pokok

- 18 April 2023, 21:15 WIB
Anggota DPD RI GKR Hemas dan rombongan mengecek harga-harga kebutuhan pokok, dan berkeliling ke sejumlah lapak jualan dan berinteraksi dengan para pedagang di Lantai 2 Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa 18 April 2023.
Anggota DPD RI GKR Hemas dan rombongan mengecek harga-harga kebutuhan pokok, dan berkeliling ke sejumlah lapak jualan dan berinteraksi dengan para pedagang di Lantai 2 Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa 18 April 2023. /purwoko/humas GKR Hemas/yogyaline.com

YOGYALINE - Ungkapan syukur diungkapkan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, bahwa menjelang Lebaran Idul Fitri 2023 ini persediaan pangan dan barang sembako lainnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tercukupi.

Dengan tercukupinya bahan pangan dan sembako lainnya, diharapkan akan menghadirkan kebahagiaan dalam keluarga serta seluruh masyarakat Yogyakarta.

Ini merupakan momentum yang penting setelah tiga tahun, perayaan lebaran atau Idul Fitri dibayangi berbagai kekhawatiran terutama terkait pandemi.

Baca Juga: KAI Commuterline Yogya - Solo Menambah 30 Perjalanan Selama Musim Lebaran Idul fitri 2023, Cek Jadwal di Sini

Demikian ditegaskan GKR Hemas yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu, saat mengadakan kunjungan ke Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Selasa 18 Maret 2023.

Dalam kunjungan tersebut GKR Hemas didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, Kabid Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Sri Iswati, serta Kabid Pasar Rakyat Gunawan Utomo.

GKR Hemas dan rombongan pun berkeliling ke sejumlah lapak jualan dan berinteraksi dengan para pedagang di Lantai 2 Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

"Syukur semuanya tersedia, tidak ada kelangkaan, terutama bahan pokok. Yang perlu dicatat Idul Fitri tahun 2023 ini merupakan yang pertama dirayakan secara meriah dalam kurun waktu tiga tahun belakangan terutama sejak pandemi.  Sehingga kita patut bersyukur jika ketersediaan sembako aman," ucap GKR Hemas di sela-sela berdialog dengan pedagang.

Kendati tidak ada kendala pasokan di Pasar Beringharjo, GKR Hemas mengatakan, tetap ada kenaikan harga beberapa jenis bahan kebutuhan, meskipun tidak signifikan.

"Terutama beras, minyak, bumbu-bumbu, telur dan kebutuhan pokok lainnya ada kenaikan, tapi ya tidak signifikan," katanya.

Menurut GKR Hemas, Pasar Beringharjo menjadi indikator pergerakan harga komoditi di Provinsi DI Yogyakarta. Karena, sebagian besar pasar tradisional di Yogyakarta mengacu harga dari Pasar Beringharjo.

Baca Juga: Ini Saatnya Peluang Pengelola Destinasi Wisata di Yogya Saat Lebaran 2023, Ingat Citra Kota Wisata - Budaya

GKR Hemas menyebut, keberhasilan pengendalian pasokan dan harga komoditi menjelang hari besar ini merupakan kinerja Dinas Perindag serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DI Yogyakarta yang selama ini selalu mendapat predikat baik.

Selain itu, selama sebulan terakhir, jajaran Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta menggelar beberapa operasi pasar, ke sejumlah pasar.

"Untuk memastikan stok, terutama bahan pangan pokok dengan menjamin produksi dan distribusinya tanpa gangguan," kata dia.

Terkait harga-harga kebutuhan pokok, GKR Hemas menyebut rakyat Jogja harus mendapat jaminan harga bahan pokok yang terjangkau. Hal itu dikatakannya juga menjadi tugas  pemerintah.

"Saya sebagai wakil rakyat dan wakil daerah bertugas untuk mengawasi, dan memastikan agar rakyat Yogya terjamin semua kebutuhannya. Tugasnya sebagai Anggota DPD RI juga untuk memastikan kebutuhan rakyat Jogja terpenuhi,” ujarnya.

Harga kebutuhan pokok

Dari hasil pantauannya, GKR Hemas menyebut harga beberapa bahan pokok seperti beras medium Rp 11.300 per kilogram, beras premium Rp 11.800.

Untuk beras, menurut dia yang termurah saat ini dijual Rp 9.400 per kilogram.

Baca Juga: Warga Yogyakarta Senang! Bansos Ramadhan 2023 Beras 10 Kg Dibagikan Pekan Ini, Kapan Bansos Tahap II?

Sementara, komoditas bumbu seperti cabai rawit merah saat ini dijual Rp 25 ribu per kilogram sama dengan harga cabai merah besar. Sedangkan cabai merah keriting dipasarkan Rp 20 ribu.

Kebutuhan lain, dia mencatat harga gula pasir Rp 13.500, minyak goreng kemasan Rp 15.000, minyak goreng curah Rp 14.000.

Sedangkan harga daging sapi Rp 130.000, daging ayam Rp 32.000, dan telur ayam dijual dengan harga Rp 27.000 perkilogram.

"Harga-harga ini sebenarnya masih di atas harga nasional. Misalnya beras medium seharusnya berada di harga Rp9.450 per kilogram, tetapi karena mendekati Lebaran dan adanya arus mudik menjadikan semua harga mengalami fluktuasi," ungkapnya.

Faktor lain yang memicu kenaikan harga-harga di pasar adalah penerimaan tunjangan hari raya yang menyebabkan daya beli meningkat.

"Kenaikan harganya masih bisa dianggap wajar," katanya.

Antisipasi spekulan

GKR Hemas menegaskan, semua lapisan masyarakat harus mendapatkan kemudahan dalam porsinya masing-masing.

Pedagang pasar juga berhak mendapatkan THR, dan itu hanya bisa didapatkan bila ada keuntungan yang cukup dari proses jual beli itu sendiri.

Petani padi, petani sayur, peternak ayam, pengusaha telur, semuanya harus mendapatkan keuntungan, sehingga bisa mendapatkan tambahan pendapatan untuk berlebaran nanti.

Baca Juga: Tempat Menukarkan Uang untuk Lebaran 2023 di Yogyakarta Ada di Sini, Simak Waktu Masih Dua Hari

Saat permintaan dan daya beli naik, menurut GKR Hemas yang harus dijaga adalah masuknya barang impor yang tidak sebanding dengan kebutuhan. Hal itu secara langsung dipastikan akan memukul petani lokal.

Dia meminta pemerintah daerah agar mengantisipasi spekulan yang memanfaatkan tidak seimbangnya permintaan dan penawaran, sehingga petani lokal tidak mendapatkan keuntungan.

"Para pedagang, jangan pula mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kenaikan harga harus dalam tingkat yang wajar dan terjangkau masyarakat," katanya.

Selain itu GKR Hemas juga berpesan agar tidak ada praktik penimbunan bahan pokok, yang akan merusak rantai pasokan atau distribusi pangan, sehingga akan merugikan masyarakat dan pemerintah secara keseluruhan.

Peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog benar-benar diharapkan. Di daerah, hal ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Bulog DIY.

 

Semua Organisasi Perangkat Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta harus bekerja keras untuk menjaga pasokan pangan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, menjelang, pada masa, dan setelah hari lebaran nanti.

Baca Juga: Cek 5 Ide Bisnis Kue Lebaran 2023, Cocok untuk Hidangan Hari Raya Idul Fitri

Tidak hanya berdiskusi, para pedagang juga memanfaatkan momen bertemu Ratu Jogja itu untuk berfoto, bersalaman, dan memohon doa.***

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x