Inilah Wilayah Paling Berisiko Pasca Gunung Merapi Erupsi, Cek Laporan Pos Pengamatan dan Soal Pengungsi

- 11 Maret 2023, 20:39 WIB
Inilah laporan terkini terkait aktivitas Gunung Merapi pasca meletus dan mengakibatkan abu vulkanik di sejumlah daerah. Ada rekomendasi daerah mana saja paling berisiko dan cara agar warga tetap aman.
Inilah laporan terkini terkait aktivitas Gunung Merapi pasca meletus dan mengakibatkan abu vulkanik di sejumlah daerah. Ada rekomendasi daerah mana saja paling berisiko dan cara agar warga tetap aman. /bambang sugiharto/yogyaline.com

YOGYALINE -  Inilah laporan terkini dari pos pengamatan Gunung Merapi berdasarkan data aktivitas Gunung Merapi pasca meletus, Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB. Laporan itu mengenai warga di daerah mana saja yang berisiko paling tinggi, soal pengungsi, serta rekomendasi cara agar warga tetap aman.

Diketahui dampak semburan abu vulkanik Gunung Merapi mengakibatkan hujan abu di berbagai wilayah sekitar, baik di wilayah Sleman, Kabupaten Magelang, dan kabupaten sekitar.

Hingga Sabtu 11 Maret 2023 sore, abu turun cukup tebal di sejumlah daerah dan membuat aktivitas warga terganggu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Lusa Senin 13 Maret 2023, Cinta, Keuangan, Karier

Untuk wilayah terdekat dengan semburan abu vulkanik, suasana sore mirip pagi-pagi buta. Warga harus menyalakan senter atau lampu penerang lainnya untuk melintas di sekitar lingkungannya.

Warga Magelang yang beraktivitas di luar rumah, misalnya, juga mengenakan masker karena udara cukup pekat akibat abu vulkanik.

Dilayah Magelang dan sekitarnya, abu juga cukup menggangu aktivitas warga terutama yang berlalu lintas di jalan raya. Mobil-mobil melambatkan laju kendaraannya karena kaca-kaca terkena hujan abu.

Sementara ceirta warga di Kabupaten Wonosobo juga mengungkapkan hujan abu sampai menerpa di wilayah mereka.

“Sendal yang warna hitam di depan rumah, ternyata berubah jadi putih warnanya. Tahu-tahu hujan abu dari Merapi,” ungkap Ny Tami kepada Yogyaline.com.

Meskipun hal serupa pernah terjadi sebelumnya, warga tetap memantau perkembangan situasi terkait aktivitas Gunung Merapi pasca erupsi.

Diketahui Gunung Merapi di perbatasan Jateng - DI Yogyakarta (DIY) meletus dan memuntahkan awan panas pada Sabtu siang ini 11 Maret pukul 12.12 WIB.

Keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan luncurkan awan panas Merapi mengarah Kali Bebeng/Krasak.

Untuk itu masyarakat diimbau menjauhi daerah bahaya pada jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Wilayah Magelang merupakan daerah yang terkena dampak paling luas dari semburan abu vulkanik Merapi kali ini.

Sebaran abu vulkanik itu meliputi hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.

Petugas Pos Babadan, Yulianto dalam sambungan telepon mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal.

"Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya," jelas Yulianto.

Baca Juga: UPDATE Informasi Erupsi Gunung Merapi Sabtu Siang: 21 Kali Guguran Awan Panas, Cek Magelang - Boyolali

Lebih lanjut Yulianto juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik. Adapun rinciannya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Tak terkecuali juga Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Terkait pengungsian, Yulianto belum menerima adanya laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut. 

Dikatakan dia, BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran beserta abu vulkanik berkembang dalam beberapa even dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer.

"Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi," jelas Yulianto.

Hasil monitoring lapangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, belum ada laporan mengenai dampak signifikan maupun adanya korban jiwa.

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni KM Sirimau Bulan Maret – April 2023, Lengkap Semua Rute

Situasi dan kondisi masih aman terkendali. Hasil laporan dan monitoring lanjutan akan diperbarui secara berkala. ***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah