Pasar Sentul Tampil Lebih Modern dan Apik, Sejumlah Pasar Tradisional Menyusul Direvitalisasi

21 Februari 2024, 20:31 WIB
Pasar Sentul Yogyakarta selesai direvitalisasi, dimana sejumlah perubahan dilakukan. Termasuk lantai atas yang akan digunakan untuk pedagang kuliner. /purwoko/yogyaline.com/jogjakota

YOGYALINE - Tampil dengan wajah baru, Pasar Sentul kini tak kalah saing dengan pasar modern usai direvitalisasi sejak Mei 2023 lalu. Sebanyak 695 pedagang pasar direncanakan siap menepati bangunan baru tersebut sekitar akhir Februari atau awal Maret 2024 nantinya.

Pasar yang menghabiskan anggaran Danais senilai total Rp 28,43 miliar ini diharapkan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Dukungan Danais buat revitalisasi pasar rakyat di DIY ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku bisnis. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan Undang-Undang Keistimewaan (UUK) yaitu mensejahterakan masyarakat,” ujar Paniradya Pati Aris Eko Nugroho dikantornya, Jumat (16/02).

Baca Juga: Harga Beras Tak Juga Turun! Simak Jadwal Pasar Murah Beras di Kota Yogyakarta pada Februari - Maret

Pasar Sentul di Jalan Sultan Agung Yogyakarta merupakan salah satu pasar tradisional yang telah rampung direvitalisasi. Ke depan ada sejumlah pasar tradisional yang bakal direhab total hingga lebih modern dan representatif.

Disebutkan Aris, tak hanya Pasar Sentul yang direvitalisasi menggunakan kucuran danais. Beberapa pasar rakyat lainnya antara lain yaitu Pasar Kotagede-Watu Gatheng, Pasar Prawirotaman, Pasar Tradisional Ikan Cangkringan, Pasar Gatak, Rekonstruksi Ex-Pasar Ikan Lama Cangkringan.dan Pasar Ikan Sarwo Laris.

Revitalisasi Pasar Sentul mengusung konsep bangunan bergaya Indis dengan warna putih. Ada penambahan lantai, dari satu lantai, menjadi dua lantai ditambah rooftop.

Dengan daya tampung yang semakin besar ini maka bisa menampung pedagang yang sudah awal terdaftar berjualan di Pasar Sentul maupun pedagang kaki lima (PKL) dari Alun-alun Sewandanan Pakualaman.

Selama proses revitalisasi, sebanyak 529 pedagang Pasar Sentul direlokasi sementara di Jl. Babaran, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memfasilitasi shelter sementara bagi para pedagang agar tetap berjualan selama Pasar Sentul dibangun.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan rencana perpindahan pedagang dari shelter kembali ke Pasar Sentul dilakukan setelah Pemilu pada Februari 2024.

Pihaknya masih melakukan persiapan penataan pedagang dan akan menambah sarana dan prasarana (sarpras) di Pasar Sentul yang belum ada.

Baca Juga: Pedagang Pasar Sentul Jogja Siap Pindah Lagi, Kuliner Tempati Rooftop

Salah satunya dengan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) atau Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kami barusan cek, Bank BPD DIY kita minta membantu dengan CSR-nya untuk beberapa sarpras pasar yang belum lengkap. Misalnya signage atau penanda jalur dan papan zonasi produk pedagang,” terang Ambar.

Pasar Sentul dilengkapi fasilitas utama dan penunjang serta kehadiran eskalator untuk mempermudah mobilisasi. Fasilitas utama terdiri dari kios, los, dan lapak yang akan ditempati pedagang.

Sementara fasilitas penunjang berupa tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM, tempat ibadah, kamar mandi/WC, tempat pelayanan kesehatan, sarana pengamanan, dan lainnya. Pasar rakyat ini juga ramah bagi penyandang disabilitas.

Terkait penataan, para pedagang dibagi dalam beberapa zona penempatan. Lantai 1 atau lantai bawah akan menjadi zona bagi pedagang kering seperti sayuran, buah, hasil bumi, jajanan, kelapa, tahu tempe, arang dan lainnya.

Lantai 2 diperuntukkan sebagai zona pedagang basah seperti daging sapi dan kambing, ayam dan bebek, ikan, serta bumbu, sembako, kelontong, dan sebagainya. Sementara lantai 3 atau rooftop bakal menjadi zona kuliner.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler