Gerakan Ibu Memanggil Pulang Digencarkan Polda DIY, Simak Kata Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan

29 Maret 2023, 07:30 WIB
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan saat berbicara pada dialog Ramadhan 2023 bersama PWI Yogyakarta, Selasa 28 Maret 2023. Kini Polda DIY menggencarkan gerakan Ibu Memanggil Pulang, guna menekan aksi klitih. /bambang sugiharto/yogyaline.com

YOGYALINE - Kepolisan Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini tengah mengkampanyekan gerakan bersama kepedulian orangtua bertajuk 'Ibu Memanggil Pulang'. Langkah ini sebagai salah satu cara untuk menekan aksi kejahatan jalanan atau yang dikenal dengan istilah klitih di wilayah Yogyakarta. Dalam aksi klitih ini umumnya dilakukan remaja.

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan SIK MH minta melalui gerakan ini para orangtua  hendaknya berperan aktif untuk mengawasi secara ketat anak-anaknya agar tidak terlibat dalam kejahatan jalanan.

Sementara dikatakan Kapolda DIY, untuk pelaku klitih yang tertangkap, maka akan terus dilakukan pembinaan. 

Baca Juga: Cek Jadwal TV Moji TV Hari Ini Rabu, 29 Maret 2023 Tayangan Voli Proliga 2023 - Liga Italia - Ramadhan Healing

"Semua ini kita lakukan bersama untuk mencegah agar kejadian kejahatan jalanan tidak bertambah. Orangtua berperan aktif mengawasi anaknya, kepolisian juga menggencarkan patroli dan razia sampai konsep preemtif untuk klitih dirumuskan," ujar Irjen Suwondo Nainggolan,  saat tampil  berbicara dalam Dialog Ramadan di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY pada Selasa, 28 Maret 2023, sore.

Acara mengusung tema: Mewujudkan Masyarakat Yogyakarta Tertib, Aman dan Damai, ini dipandu oleh Ketua PWI DIY Hudono SH. Dialog Ramadan juga menghadirkan anggota DPD RI Drs HM Afnan Hadikusumo.

Menurut Irjen Suwondo Nainggolan pemberatasan kejahatan jalanan yang dilakukan anak-anak pelajar dan remaja tidak melulu dilakukan melalui pendekatan penindakan.

Akan tetapi perlu diupayakan pencegahan (preemtif dan preventif) agar masyarakat tidak menjadi korban kejahatan maupun pelaku kejahatan. Selain itu akar persoalannya juga harus diselesaikan.

Ini menurutnya butuh peran aktif semua elemen masyarakat, pemerintah, aparat keamanan, masyarakat dan keluarga.

Kapolda menyampaikan, institusi kepolisian saat ini tengah melaksanakan perubahan paradigma sistem keamanaan di masyarakat.

Dengan mengedepankan pola preemtif melalui pemberdayaan kelompok masyarakat, seperti mengadakan pelatihan teknisi bengkel, budidaya ayam, kompetisi entreprenur dan lainnya. Ini dimaksudkan mencegah masyarakat menjadi pelaku kejahatan.

Menurutnya kalau perekonomian (sektor UMKM) meningkat, banyak terbuka lapangan pekerjaan, maka kebutuhan hidup terpenuhi.

Baca Juga: Cek Zodiak Pisces Lusa Ini Kamis 30 Maret 2023, Cinta, Keuangan, Karier, Anda Bermain Tidak Kenal Batas

"Hal ini tentu menguntungkan untuk keamanan. Kalau pola preemtif ini masih belum sempurna, maka akan disempurnakan dengan pola preventif, kemudian upaya terakhir baru disempurnakan melalui penegakan hukum yang sempurna," jelas Irjen Suwondo.

Kapolda DIY mengatakan pola (preemtif dan preventi) seperti di atas sudah tersedia untuk mencegah kejahatan,  seperti tindak pencurian dan penganiayaan.

Sedangkan pola pencegahan untuk kejahatan jalanan  atau klitih, diakui sampai saat ini belum tersedia, karena baru dirumuskan oleh tim ahli. 

Karena itu, untuk menekan agar angka kejahatan jalanan tidak melonjak, pihaknya menggencarkan upaya preventif melalui patroli dan razia, sampai konsep/pola preemtif untuk klitih selesai dirumuskan.

Ia berharap ketika sudah ada pola pencegahan/preemtif, problem kejahatan jalanan ini bisa diselesaikan dengan tuntas. Karena anak-anak pelajar dan remaja.

Kapolda yakin anak-anak pelajar dan remaja yang banyak dinilai nakal dan sekarang terjebak masuk geng dan suka membuat keributan dan kejahatan jalanan, itu masih bisa dibimbing menjadi anak baik. 

Baca Juga: Inilah Link Pengumuman SNBP 2023 Sore Ini, 28 Maret 2023, Simak Kuota PTN - Nama-nama Siswa Diterima

"Saya percaya ini. Apalagi kalau dilakukan dengan pendekatan kasih sayang, dengan melibatkan para ibu. Saya percaya anak anak Yogya masih menghormati dan mencintai ibunya," kata irjen Suwondo.

Sedangkan anggota DPD RI  Afnan Hadikusumo berpendapat terkait fenomena klitih dan kejahatan yang lain, menurutnya muncul sebagai implikasi permasalahan yang ada di masyarakat. 

Sedangkan pendekatan humanis dalam menekan angka kejahatan dan persoalan sosial, seperti lewat cara mengurangi kemiskinan, pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan dinilai sebagai langkah tepat.

"Upaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian tapi juga penyelenggara pemerintahan yang lain, termasuk peran aktif masyarakat dan keluarga," kata Afnan.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Rute Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2023, Cek Tiket Tesedia, Jadwal Keberangkatan

Usai dialog dilanjutkan buka puasa bersama.***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler