Network
YOGYALINE – Berbeda dengan pemeriksaan kesehatan di tahun–tahun sebelumnya, pemeriksaan kesehatan jemaah haji tahun ini lebih lengkap, sebagai upaya dalam menyiapkan kondisi istitha’ah kesehatan Jemaah haji. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi:
- Pemeriksaan medis (medical check-up);
- Pemeriksaan kognitif;
- Pemeriksaan kesehatan mental; dan
- Pemeriksaan kemampuan melakukan aktivitas keseharian (activity daily living) secara mandiri.
Pemeriksaan kesehatan jemaah haji bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kesehatan jemaah haji yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, saat jemaah haji beribadah di Tanah Suci.
Dengan diketahuinya faktor risiko kesehatan tersebut maka upaya pengendalian dapat dilakukan sejak di Tanah Air, hingga masa operasional ibadah haji di Arab Saudi.
Mengutip dari Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Rangka Penetapan Status Istitaah Kesehatan Jemaah Haji, pemeriksaan medis terdiri dari pemeriksaan medis dasar (meliputi: identitas jemaah haji, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan kesehatan jiwa sederhana dengan menggunakan self-reporting questionnaire (SRQ)-20), serta pemeriksaan medis lanjutan (advanced medical check-up).
Baca Juga: Cara Daftar Petugas Haji 2024, Simak Prosesnya
Pemeriksaan medis lanjutan tersebut merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan diagnosis, klasifikasi, dan tingkatan (grading) penyakit tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan medis dasar.
