Jembatan Kaca Pecah di Banyumas, Polda Jateng Turun Tangan, Ini Cerita Bos di Tempat Wisata The Geong

- 26 Oktober 2023, 15:27 WIB
Bagaimana penyelidikan kasus jembatan kaca pecah di Banyumas, yakni Jembatan Kaca The Geong, kini Polda Jateng melakukan olah TKP sekaligus mengambil sejumlah sampel terkait struktur bangunan di tempat wisata itu, Kamis 26 Oktober 2023.
Bagaimana penyelidikan kasus jembatan kaca pecah di Banyumas, yakni Jembatan Kaca The Geong, kini Polda Jateng melakukan olah TKP sekaligus mengambil sejumlah sampel terkait struktur bangunan di tempat wisata itu, Kamis 26 Oktober 2023. /purwoko/yogyaline.com/dok prmn

Pertanyakan Standar Keselamatan

Kepala Subbidang Fisika Bidlabfor Polda Jateng Komisaris Polisi Setiawan Widianto (bertopi) memimpin olah TKP di jembatan kaca "The Geong", Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).
Kepala Subbidang Fisika Bidlabfor Polda Jateng Komisaris Polisi Setiawan Widianto (bertopi) memimpin olah TKP di jembatan kaca "The Geong", Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).

Insiden yang mengakibatkan korban jiwa ini memantik sorotan dari masyarakat luas, terutama mengenai standar keamanan sebagai sebuah tempat publik. Ada dugaan pengelolaan tempat wisata itu tidak memenuhi standar yang ada.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo mengatakan wahana jembatan kaca The Geong bukan bagian dari pengelolaan HPL.

Menurut dia, wahana jembatan kaca The Geong berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, bukan di lahan milik Perum Perhutani yang saat ini dimanfaatkan untuk kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus.

Dalam hal ini, pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT.

"Pengelola 'The Geong' bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung," katanya.

Ia mengatakan wahana tersebut masuk ke kawasan wisata HPL sejak satu tahun silam namun mulai beroperasi resmi pada momentum Lebaran 2023 karena pembangunannya dilakukan secara bertahap.

Usai lebaran lalu, pihaknya mengadakan evaluasi terkait dengan pengelolaan termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko.

Menurut dia, pihaknya banyak menemukan komplain di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut.

"Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan," ungkapnya dikutip Antara Jateng.

Oleh karena itu pihaknya mengundang Kokarnaba maupun pengelola The Geong namun dua pihak tersebut tidak bisa hadir secara langsung dan hanya diwakilkan.

Dengan demikian, lanjut dia, tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial, sehingga pihaknya titip pesan jika ingin berkoordinasi mengenai permasalahan tersebut.

Baca Juga: 2 Tempat Wisata Keluarga di Yogyakarta Ini Pas untuk Dicoba, Kaliurang Park Kini Punya Mountain Slide

Eko mengaku jika baru kembali dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto untuk melihat kondisi wisatawan yang mengalami luka-luka setelah terjatuh dari jembatan kaca yang pecah itu.

"Korban berinisial AI masih di IGD, alhamdulillah kondisinya sudah membaik, namun hasil akhir pemeriksaan belum diketahui," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan informasi dari keluarga korban diketahui jika anak dari wisatawan yang meninggal dunia itu sebenarnya ingin memberikan kejutan kepada ibundanya berinisial FA jika telah diterima bekerja.

Anak tersebut datang ke HPL secara terpisah dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan ibundanya beserta rombongan menggunakan minibus.

Akan tetapi sesampainya di HPL, kata dia, anak tersebut mendapatkan informasi jika ibundanya menjadi salah seorang korban yang jatuh dari jembatan kaca.

"Saya ketemu anak itu di loket depan, saat saya mau mengantar korban kedua (AI). Kalau kata bapaknya, korban FA sebenarnya akan naik haji tahun depan," katanya.***

Terkait dengan insiden tersebut, Eko mengatakan pihaknya akan mengikuti permintaan Polresta Banyumas untuk menutup sementara kawasan wisata HPL hingga batas waktu yang belum diketahui.***

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah