Penampakan Awan Unik di Ranai Natuna Viral - Fenomena Awan Topi, Mengapa Terjadi?

- 8 Mei 2023, 11:23 WIB
Penampakan awan unik di langit Ranai Natuna, Kepri yang vial di media sosial. Pihak BMKG menyebut fenomena awan topi, ini penjelasannya.
Penampakan awan unik di langit Ranai Natuna, Kepri yang vial di media sosial. Pihak BMKG menyebut fenomena awan topi, ini penjelasannya. /tangkapan layar/tangakapan layar

YOGYALINE - Simak ada penampakan awan yang unik di langit Ranai, Natuna, Kepri pada Minggu 7 Mei 2023 sore yang kemudian menarik perhatian warga. Bahkan foto-foto gumpalan awan berbentuk cukup unik itu beredar di jejaring sosial.

Mengkonfirmasi adanya fenomena tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan adanya penampakan awan langka di langit Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu 7 Mei 2023 sore sampai malam hari.

"Fenomena awan langka terjadi sekitar pukul 15.00 Wib, sampai malam hari. Tapi, pagi ini sudah tak ada lagi," kata Kepala Bidang Kedaruratan Dan Logistik BPBD Natuna, Zulheppy dikutip dari Antara, Senin 8 Mei 2023.

Baca Juga: Simak Fenomena Musim Pancaroba! BMKG Yogyakarta Beri Imbauan Begini Pada Bulan Maret - April Ini

Ia menyebut awan berbentuk pusaran itu dapat diamati dengan jelas dari pemukiman warga di Ranai, sehingga banyak di antara mereka yang mengabadikan momen langka tersebut dengan telepon genggam.

Selanjutnya foto-foto itu diunggah ke berbagai platform media sosial.

"Foto dan video awan ini sempat viral di media sosial. Apalagi baru pertama kali terjadi di Natuna," ucap Zulheppy.

Sementara, Forcester BMKG Ranai, Reza Pahlevi, menyampaikan fenomena yang terjadi di langit daerah itu cukup langka.

"Awan ini adalah awan Lenticularis atau biasa disebut awan topi," katanya.

Menurutnya awan ini biasanya terbentuk oleh gelombang gunung yang dipicu oleh aliran angin cukup kencang yang berembus dari suatu sisi gunung.

Kemudan angin bergerak horizontal tersebut melewati dinding pegunungan, hingga menyebabkan defleksi yang membentuk gelombang gunung terjadi di sisi gunung lainnya.

Baca Juga: 4 Gerhana Muncul di Tahun 2023, 3 Kemunculan Bisa Dilihat di Indonesia, Cek Waktu dan Bulan Fenomena Alam

"Awan Lenticularis menunjukkan turbulensi vertikal atau angin yang kuat. Jadi berbahaya untuk penerbangan rendah di sekitar awan," ungkapnya.

Ia menyampaikan awan Lenticularis mulai terbentuk ketika arus angin yang mengalir sejajar dengan permukaan bumi menemui hambatan dari objek tertentu, seperti pegunungan.

Akibat hambatan tersebut, arus udara naik tegak lurus ke puncak awan.

Dia menjelaskan saat udara naik banyak mengandung uap air dan stabil.

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x