YOGYALINE - Ferdy Sambo mengaku langsung mengontak banyak pihak internal Polri, usai Brigadir J meninggal setelah ditembak. Sambo dengan cepat juga menyusun skenario.
Dalam keadaan panik, Sambo kemudian menembak tembok, seperti skenario yang ia buat.
"Saya waktu itu memang masih panik yang mulia, saya kemudian sempat memerintahkan driver untuk memanggil ambulance," ucapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 16 Desember 2022.
"Kemudian saya masuk ke dalam kembali, saya jemput istri saya untuk keluar, ke rumah Duren Tiga untuk menuju ke Saguling," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Natal 2022 Pemerintah Mengizinkan Gereja Dibuka dengan Kapasitas Umat 100 Persen
Tidak lupa, Ferdy Sambo menyampaikan pesan kepada Bharada E terkait skenario kematian Brigadir J di rumah dinasnya.
"Setelah itu saya sampaikan ke Richard yang tadi saya sampaikan kepada yang mulia kalau ini 'saya akan bertanggung jawab tapi kamu harus menceritakan bahwa ini peristiwa tembak-tembak di mana ada teriakan ibu, kemudian kamu merespon dari atas, Joshua menembak duluan kamu balas menembak'," tuturnya.
Setelah menyusun skenario dalam waktu singkat, Ferdy Sambo pun membawa Putri Candrawathi ke rumah yang berada di Saguling.