Aiptu Sofyan Meninggal, 10 Polisi Luka-Luka Akibat Bom Bunuh Diri

- 7 Desember 2022, 19:38 WIB
Situasi setelah ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022.
Situasi setelah ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Rafi Fadhilah Rizqullah/

 

YOGYALINE - Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Suntana menginformasikan, satu anggota polisi yang meninggal akibat ledakan bom bunuh diri teroris di Polsek Astana Anyar, yakni Aiptu Sofyan.

"Akibatnya 11 orang jadi korban. Korban ini terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan, 9 masih dalam luka-luka akibat serpihan dari ledakan tersebut," katanya.

Ada pula korban luka yang dialami warga masyarakat, Nurhasanah."Jadi pada saat kejadian, Ibu Nurhasanah sedang berjalan melewati Polsek Astana Anyar," katanya.

Kepolisian pun, lanjut Suntana, sudah melakukan sterilisasi memastikan bahwa mako Polsek Astana Anyar dalam keadaan bersih dan tidak ada lagi bahan yang dikhawatirkan akan meledak.

"Kami mohon waktu untuk melakukan olah TKP berupa pemeriksaan lokasi, pemeriksaan jenazah termasuk sidik jari untuk memastikan identitas dari pelaku bom bunuh diri," katanya.

Baca Juga: Fakta-fakta Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek astana Anyar Bandung: Sempat Terjadi Ledakan Susulan - Pelaku Tewas

"Kami akan kroscek dengan hasil sidik jari yang akan kita dapatkan. Lalu barang bukti yang sudah diamankan (adalah) satu buah sepeda motor, yang digunakan pelaku, berwarna biru, kami mohon waktu kepada masyarakat, semoga ini segera terungkap," katanya.

Jajaran Polda Jabar pun, kata Suntana, dibantu Mabes Polri, Densus, dan unsur lainnya akan segera mengungkap jaringan dari kejadian di Polsek Astana Anyar.

"Nanti akan ada update berikutnya di lokasi ini," katanya.

Disinggungg mengenai tulisan di sepeda motor, Polda Jabar dan Mabes Polri pun, kata Suntana, sedang mendalaminya.

"Memang di sepeda motornya ada tulisan, 'KUHP produk kafir, mari kita berantas penegak hukum,' itu saja. Tulisannya seperti itu, jadi bahan penyelidikan kita lebih lanjut," katanya.

Ditanya asal daerah pelaku, Suntana pun menyebutkan hal itu masih dalam proses identifikasi.

Hanya saja pelat nomor kendaraanya merupakan pelat nomor dari wilayah Surakarta.

"Bahan peledaknya pun belum bisa kita pastikan, jadi ada yang meledak oleh pelaku dan satu lagi peledaknya berada di sekitar Mapolsek. Dia membawa dua bom, satu belum sempat diledakkan, serpihannya berupa paku dan payung," katanya.***

 

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x