Presiden Jokowi Beri Pesan ke Ganjar Pranowo, Begini Pesannya

- 8 November 2022, 20:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan Presiden Jokowi  di Istana Presiden, Senin, 7 November 2022. Jokowi memberikan sejumlah pesan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden, Senin, 7 November 2022. Jokowi memberikan sejumlah pesan. /Humas Pemprov jateng/

 

 

YOGYALINE - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin, 7 November 2022. Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan sejumlah pesan kepada Ganjar Pranowo.

Namun, Ganjar mengaku tdak ada pesan bermuatan politik pada kesempatan itu.

 “Tadi ke Pak Presiden lapor saja, rutin, ada soal inflasi, bencana, saya sampaikan kondisi terakhir. Beliau concern menitip soal kondisi cuaca yang kurang bagus, kaitannya dengan kondisi pangan," ungkap Ganjar.

Pertemuan Jokowi dan Ganjar Pranowo itu terjadi usai penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh di Istana Negara.

Baca Juga: Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Gibran Tak Sekadar Bertemu di Solo, Ada Pesan Penting untuk Kawula Muda

Pada kesempatan itu, kepada media Gajar Pranowo juga membantah isu telah terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal pada industri tekstil di Jawa Tengah (Jateng).

“Yang sifatnya massal karena situasi hari ini saya rasa belum ada,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, terdapat beberapa kasus PHK, namun tidak bersifat massal. PHK tersebut terjadi karena dampak gangguan di masa lalu terhadap kinerja perusahaan yang masih terasa hingga saat ini.

Dia juga menyebutkan baru saja pada pekan lalu bertemu perwakilan buruh. Dari pertemuan itu, tidak ada laporan terkait PHK massal. Perwakilan buruh hanya memberikan usulan mengenai upah minimum di kabupaten/kota (UMK).

“Sampai hari ini di tempat kami masih belum ada yang lapor. Maka itu hari ini saya mau kroscek,” ujarnya.

Ganjar berjanji bahwa pemerintah provinsi Jawa Tengah akan berupaya keras menjaga iklim hubungan industrial dan ketenagakerjaan agar PHK massal tidak terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dia juga mendorong agar dialog antara buruh, pengusaha dan pemerintah terus diperkuat.

Pemerintah, kata Ganjar, terus berupaya untuk mendukung keberlangsungan industri dengan berbagai cara, seperti pemberian insentif.

“Kalau kebijakan ekonomi ini membutuhkan insentif dari pemerintah ya pemerintah mesti lakukan agar ini stabil kondisinya. Kondisinya lagi tidak enak, semuanya, maka dinamika pengambilan keputusan harus mengikuti situasi dan kondisi itu,” ujar dia. ***

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x