Erick Tohir : Mahasiswa Jangan Sibuk Saja di Pergerakan

- 5 Juli 2022, 16:35 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir.
Menteri BUMN, Erick Thohir. /Instagram.com/@erickthohir/

 

YOGYALINE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir mengingatkan kepada para mahasiswa, Indonesia berpeluang menjadi negara yang sangat besar dan maju. Peluang ini harus diambil. Mahasiswa jangan hanya sibuk di pergerakan saja.

“Mahasiswa harus mampu mengisi peluang yang ada, menghadapi tantangan masa depan,” jelas Erick di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa, 5 Juli 2022.

Indonesia, lanjut Erick, memiliki pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5 persen rata-rata sampai tahun 2045. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat secara ekonomi dunia.

Baca Juga: Fantastis, setengah Penduduk Indonesia Senang Main Game

Erick Thohir mengatakan hal itu saat kuliah Umum “Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital yang Tangguh di Era Disrupsi" yang digelar di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

"Ini sesuatu hal yang tidak terulang lagi, dan kalian adalah tentu ujung tombak bagaimana kita bisa memastikan negara ini seperti yang kita impikan," katanya.

Lebih lanjut, Erick Thohir mengatakan pada tahun 1928 atau sebelum kemerdekaan, pemuda-pemudi Indonesia bicara tentang Indonesia Satu, yakni satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Selanjutnya, pada tahun 1998 para mahasiswa juga menjadi ujung tombak perubahan dinamika politik bangsa, sehingga Indonesia benar-benar menjadi negara demokrasi seperti saat sekarang.

Menurut dia, tantangan untuk generasi saat sekarang tentu bukan sibuk di pergerakan, tetapi harus sibuk mengisi peluang-peluang yang ada dengan pendidikan, profesionalisme, dan juga sebagai pengusaha baru Indonesia.

"Jangan hanya sibuk pergerakan. Sudah waktunya hari ini kalian semua mengisi, karena lihat nanti di Indonesia itu jumlah penduduknya 318 juta, middle class-nya, kelas menengahnya 223 juta, ini besar sekali," kata Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN memaparkan lima tren disrupsi global yang harus siap dihadapi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia 2045. Lima tren disrupsi global tersebut meliputi geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan.

Ia juga menjelaskan tentang potensi ekonomi digital Indonesia (EDI) yang sangat besar karena saat ini, kontribusi EDI terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) pada level 4 persen dan diproyeksikan menjadi 18 persen pada tahun 2030.

Menurut dia, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi (tech-savvy).

"Universitas Jenderal Soedirman diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut," kata Erick Thohir.

Sementara saat memberi sambutan, Rektor Unsoed Prof. Akhmad Sodiq mengatakan hidup di era perubahan atau disrupsi, bagi mereka yang cepat, tanggap, adaptif, dan berdaya saing akan menjadi bagian dari masa depan.

 Karena itu, ia mengharapkan mahasiswa Unsoed dapat memahami materi yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Saya menyampaikan terima kasih terutama kepada BUMN, Universitas Jenderal Soedirman sudah diberi kesempatan melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, magang bersertifikat," kata Rektor. ***

Editor: Krisno Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x