KSP Bereaksi Keras Atas Pernyataan Mahathir Mohamad: Hingga Detik Ini Kepri Wilayah RI

- 22 Juni 2022, 13:55 WIB
Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani.
Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani. /A.Purwoko/Yogyaline/dokumen KSP

YOGYALINE - Pemerintah Indonesia menanggapi keras atas pernyataan eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad terkait kedaulatan Kepulauan Riau dan juga Singapura.

Dikutip dari Antara, Rabu 22 Juni 2022, Kantor Staf Presiden (KSP) Indonesia melalui Deputi V KSP, Jaleswari Pramodawardhani bereaksi tegas bahwa pernyataan desakan klaim atas Kepulauan Riau dan Singapura sebagaimana lontaran Mahathir cukup disesalkan.

Menurut Jaleswari, mempertanyakan penyataan kontroversial Mahathir Mohamad tersebut, harus dikonfirmasi dulu apakah mewakili pribadi atau pemerintah Malaysia.

Baca Juga: Mitsuhiro Taniguchi Penilep Bansos di Jepang Dideportasi dengan Pengawalan Tim Polri

"Perlu dikonfirmasi apakah pernyataan Mahathir Mohamad merupakan posisi resmi Pemerintah Malaysia. Kalau tidak, maka pernyataan tersebut hanyalah pandangan pribadi," ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut Jaleswari berupaya melihat secara obyektif bahwa suatu wilayah yang ada di Indonesia termasuk Kepulauan Riau sudah memiliki standar kendali dalam keputusan pengadilan internasional.

Menurut Jaleswari saat ini Kepulauan Riau masih memiliki administrasi Pemerintah Indonesia yang pada setiap tahunnya dicatat perkembangan data kependudukan setempat.

"Hingga detik ini, satu-satunya entitas yang memiliki kendali atas wilayah Provinsi Riau adalah Pemerintah Republik Indonesia," imbuhnya.

Mahathir Mohamad dalam pidatonya dalam sebuah forum menyebut bahwa Singapura dan Kepulauan Riau di Indonesia adalah milik Malaysia.

Baca Juga: Ocehan Mahathir Mohamad Tentang Klaim Atas Kepulauan Riau dan Singapura Tuai Kecaman Netizen

Dia mengatakan bahwa Tanah Melayu dahulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau dan Singapura.

Namun, sekarang terbatas hanya di Semenanjung Malaya. Pernyataan itu pun ramai dalam sorotan baik media Singapura maupun di Indonesia.

Halaman:

Editor: A. Purwoko

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x