Libur Nataru, Mobilitas Penduduk Diperkirakan Capai 44, 17 Juta

19 Desember 2022, 20:07 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya untuk mempersiapkan dengan matang liburan Natal dan Tahun Baru 2023. /

 

YOGYALINE - Presiden Jokowi mengingatkan agar persiapan penunjang selama liburan Natal dan Tahun baru (Nataru) dimatangkan, meliputi seluruh sektor.  

Pasalnya, akan terjadi mobilitas penduduk yang tinggi pada masa libur Nataru yang diperkirakan mencapai 44, 17 juta orang, atau sekitar 16,53 persen penduduk.

Untuk itu, Presiden minta seluruh jajarannya menyiapkan tata laksana lalu lintas, ketersediaan bahan pangan, kelancaran pasokan BBM, serta pengamanan baik saat kegiatan peribadatan maupun pada pergerakan masyarakat.

"Arahan dari Bapak Presiden supaya kita memberikan perhatian yang khusus, hati-hati karena berdasarkan survei, potensi yang akan melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain selama Natal dan tahun baru ini ada sekitar 44 juta kurang lebih," tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi, Senin, 19 Desember 2022, di Jakarta.

Baca Juga: Gibran : Stadion Manahan Solo Siap Dipakai PIala Dunia U-20

"Untuk puncak mudik pada Natal 2022 sekitar tanggal 23—24 Desember, sedangkan arus balik pada tanggal 25 Desember," kata Muhadjir Effendy. 

Sedangkan untuk puncak arus mudik perayaan Tahun Baru 2023, Muhadjir memprediksi akan jatuh pada tanggal 30-31 Desember 2022, dan puncak arus baliknya terjadi pada 1-2 Januari 2023.

Pemerintah memastikan tidak akan membatasi mobilitas masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Dua momen tersebut bisa dipastikan akan dimanfaatkan dengan melakukan perjalanan mudik.

Dalam arahan Presiden Jokowi saat rapat terbatas persiapan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, pemerintah memprediksi puncak arus mudik pada perayaan Natal jatuh pada 23—24 Desember 2022.

Adapun jumlah tersebut dikatakan Muhadjir mengalami peningkatan daripada libur Natal dan Tahun Baru 2020-2021 yang hanya sebesar 13 persen penduduk.

Namun, proyeksi mobilitas masyarakat itu masih jauh lebih rendah dengan sebelum pandemi Covid-19 yang menyentuk angka 55 persen pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2019-2020.

Sebelumnya, Muhadjir Effendy mengatakan, pada momen perayaan Nataru tahun ini, tidak ada pembatasan pada setiap event yang digelar. Semuanya bebas untuk diselenggarakan.

“Event juga nanti dibebaskan semua, mulai karnaval, kemudian pesta musik, pokoknya semua dibebaskan. Yang baik-baik tapi (event yang dibebaskan), kalau yang tidak baik tidak boleh,” katanya di sela-sela press gathering di Rayz UMM, Malang, Jumat, 16 Desember 2022.***

Editor: Krisno Wibowo

Tags

Terkini

Terpopuler