BNPB Catat Sudah 62 Orang Meninggal Korban Gempa Cianjur

21 November 2022, 21:40 WIB
Korban gempa bumi sampai Senin malam sekitar jam 19.30 tercatat sudah sebanyak 62 orang meninggal. /

 

YOGYALINE - Hingga Senin malam, 21 November 2022 sekitar pukul 19.34, tercatat korban meninggal akibat gempa bumi Kabupaten Cianjur sudah mencapai 62 orang.

Data itu terkonfirmasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

“Puluhan warga meninggal tersebar di tiga wilayah, antara lain Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang,” katanya dalam keterangan pers, Senin malam, 22 November 2022.

Selain korban jiwa, BNPB mencatat masih ada 25 korban lain yang tertimbun runtuhan bangunan di Desa CIgedil, Kecamatan Cugenang, sedangkan 79 orang lainnya sudah dievakuasi dan mengalami luka-luka.

Baca Juga: PMI : 40 Anak Meninggal Akibat Gempa Cianjur

Saat ini, BNPB melaporkan sebanyak 5.389 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik akibat bencana tersebut.

Terkait data kerusakan infrastuktur, tercatat sebanyak 2.272 rumah di Kabupaten Cianjur rusak, satu pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur rusak ringan.

“Kemudian 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak,” ucap Abdul Muhari.

Selanjutnya, jalur lintas provinsi penghubung Cianjur – Puncak juga tidak bisa dilalui karena badan jalan tertutup longsor akibat guncangan gempa.

Selain di Kabupaten Cianjur, gempa juga mengakibatkan kerusakan infrastuktur di daerah lain, di antaranya sebanyak 46 rumah rusak di Kabupaten Bogor, 443 rumah rusak di Kabupaten Sukabumi, dan 14 rumah di Kota Sukabumi.

Hingga kini, dikatakan Abdul BNPB masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban dan kerusakan infrastuktur.

“Gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, BNPB mengimbau masyarakat di Kabupaten Cianjur dan sekitarany untuk mengungsi apabila kondisi rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi.

“Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan,” kata Abdul.

Sebelumnya, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November pukul 13.21 WIB.

Berdasarkan laporan dari BMKG, gempa terjadi berkekuatan 5,6 Magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer, berpusat di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur.

Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, Sukabumi hingga Bandung itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.***

 

 

Editor: Krisno Wibowo

Tags

Terkini

Terpopuler