Kasus Polisi Saling Tembak, Ketua RT Yakin CCTV Masih Aktif

13 Juli 2022, 21:43 WIB
Ilustrasi CCTV - CCTV mati saat peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J disebut janggal . /Pixabay/WebTechExperts/

 

YOGYALINE - Ketua RT 5/RW 1 Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Seno Sukarto,  mengungkapkan, CCTV d pos keamanan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih aktif. Tapi, ia tidak tahu keadaan CCTV yang berada di dalam rumah, masih aktif atau tdak.

Dia menambahkan, yang tahu CCTV yang di rumah ya tentu pemilik rumah itu sendiri.

Seno, yang juga purnawirawan polisi dengan pangkat bintang tiga itu menjelaskan, “Komplek Polri yang berlokasi di Duren Tiga Jakarta Selatan itu ada dipasang CCTV di setiap jalannya. CCTV juga dipasang di setiap rumah.”

CCTV yang terpasang di pos dekat rumah tersebut berjumlah delapan. Namun dua kamera rusak dan baru saja diganti.

Baca Juga: 87 Peserta Lolos Seleksi Administrasi Calon Basaslu DIY 2022-2027

Seno menambahkan, bahwa salah satu dekoder pada CCTV yang terpasang di pos sempat diganti oleh polisi.

Menurut Seno, polisi mengganti CCTV  tersebut pada Sabtu 9 Juli 2022 atau satu hari pascaperistiwa penembakan terjadi.

"CCTV alatnya yang di pos hari Sabtu diganti sama polisi," kata Seno dikutip dari Antara, Rabu 13 Juli 2022.

Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa saling tembak antara sesama polisi itu terjadi di kawasan Duren Tiga, Jumat, 8 Juli 2022 sore melibatkan Brigadir J dan Bharada E.

Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan menjadi sopir dinas istri Kadiv Propam Polri  Irjen Pol. Ferdy Sambo.

Sedangkan Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai asisten pribadi Kadiv Propam Polri. Peristiwa saling tembak itu menewaskan Brigadir J Keluarga almarhum  berharap penyelidikan kasus ini dapat diungkap secara transparan.

Pihak keluarga almarhum  menilai adanya kejanggalan terkait penyebab meninggalnya Brigadir J.

 "Banyak kejanggalan yang ditemui pihak keluarga atas wafatnya J," ujar salah satu keluarga almarhum, Rohani Simanjuntak.

Ia mengatakan terdapat sejumlah luka tusuk yang diduga akibat benda tajam pada jenazah korban. Selain itu juga terdapat luka lebam yang diduga akibat benda tumpul.

Terkait kasus penembakan ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit membentuk tim gabungan khusus yang dikepalai Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dan dibantu Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum), Kabareskrim, Asisten Kapolri Bidang SDM.

Unsur lain dilibatkan dalam tim gabungan tersebut yaitu Provos dan Paminal serta pihak eksternal yakni Kompolnas dan juga Komnas HAM.

"Tim akan bergerak sehingga rekomendasi gabungan tim eksternal dan internal menjadi masukan yang akan digunakan untuk menindaklanjuti hal-hal yang ditemukan untuk melengkapi proses penyelidikan dan penyidikan yang ada," ujarnya.***

 

Editor: Krisno Wibowo

Tags

Terkini

Terpopuler