Patrap Senopati Wilayah Majapahit Kembangkan Wisata Religi dan Bikin Travel Agen di Jatim

- 11 September 2022, 07:23 WIB
Sebagian pengurus Patrap Senopati Wilayah 3 Majapahit dan Korda Malang Raya saat mengadakan pertemuan pekan lalu (foto: istimewa)
Sebagian pengurus Patrap Senopati Wilayah 3 Majapahit dan Korda Malang Raya saat mengadakan pertemuan pekan lalu (foto: istimewa) /

YOGYALINE - Tedhak turun atau keturunan Panembahan Senopati yang tergabung dalam Paguyuban Trah Panembahan (Patrap) Senopati wilayah 3 Majapahit kembali merajut silaturahmi ‘balung pisah’ di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.

Pertemuan Tunggal Trah Leluhur Tedhak Turun Panembahan Senopati oleh Korwil 3 Jatim yang diketuai  R.Ngt Woro Mardiana Linda Setiowati A.Md.Par itu dilaksanakan pada 4 September di Korda Malang Raya.

Ketua Korwil 3 Jatim Woro Mardiana mengatakan, pertemuan tersebut melahirkan beberapa kesepakatan untuk nantinya dijalankan Korda dalam ruang lingkup Korwil 3 Majapahit:

Baca Juga: Ini Cerita Warga Tentang Simpang Kertek Wonosobo: Juluki Tikungan Tengkorak hingga Pasar yang Tusuk Sate

“Antara lain mengembangkan wisata religi di tiap Korda yang ada di Jawa Timur , serta membuat Travel Agen yang dinaungi Korda-korda,” kata Woro Linda dalam rilisnya ke Yogyaline.com, Minggu (11/9/2022).

Kesepakatan selengkapnya sebagai berikut:

1.Mensosialisasikan Patrap Senopati Kotagede dengan mengenalkan KTA (Kartu Tanda Anggota).

  1. Turut berperan serta dalam Program Haul Tahunan Panembahan Senopati.

3.Mengembangkan wisata religi di tiap Korda yang ada di Jawa Timur , serta membuat travel agen yang dinaungi Korda-korda.

4.Ziarah ke makam leluhur khususnya di wilayah Batu dan Malang.

5.Pembentukan Pengurus Korda Malang  dan Korda Lainnya dibawah naungan Korwil 3 Majapahit.

6.Membantu mengenalkan sanggar - sanggar budaya yang ada di Kota Batu dan Malang untuk lebih dikenal lagi oleh masyarakat sekitar.

Baca Juga: Kecelakaan Bus di Wonosobo: Pikap Rombongan Campursari Tertabrak Laga Kambing, Terseret hingga Hantam Tugu

Dalam acara tersebut hadir salah satu pendiri Patrap Senopati yaitu R. Novi Yudhanegara yang memberikan penyemangat kepada anggota untuk terus mengepakkan sayap dalam menggaungkan nama leluhur.

Turut hadir juga anggota dan pengurus Patrap Senopati Achmad Hambali Kurniawan, Yanarto , Yono, Pangestu, Cicil , Tien Nova,  Abd.Rosyid,  Agus , Eko dan Sumarsum.

“Diharapkan untuk ke depan akan lebih banyak saudara-saudara tunggal trah Panembahan Senapati yang turut hadir, dan memberikan manfaat untuk ummat dan bangsa,” kata Linda.

Lebih lanjut Linda mengatakan, Panembahan Senopati merupakan Raja yang mendirikan Kerajaan Mataram Islam pertama yang berpusat di Kotagedhe Yogyakarta pada tahun 1586. Masa kekuasaannya berlangsung selama 15 tahun.

Baca Juga: Uji Lie Detector, Bharada E Ungkap Siapa Penembak Terakhir Brigadir J

Kerajaan ini merupakan cikal bakal berkembangnya raja-raja Mataram yang termashur pada zamannya, salah satunya adalah Sultan Agung.

Setelah Perjanjian Giyanti yang diprakarsai VOC Belanda pada 13 Februari 1755, kerajaan Mataram Islam dipecah menjadi dua, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Berdasarkan perjanjian yang disebut Palihan Nagari tersebut, Surakarta dipimpin Susuhunan Paku Buwono III. Sementara, Yogyakarta dipimpin Pangeran Mangkubumi yang kemudan bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Dalam perjalanannya, trah Mataram Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta terpecah kembali dengan lahirnya Kadipaten Mangkunegara di Surakarta, dan Kadipaten Paku Alaman di Yogyakarta.***

 

 

Editor: Ahmad Suroso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x