Tunik mengatakan pengakuan dari UNESCO menjadi salah satu capaian peningkatan bentang ekosistem ekonomi kreatif yang bisa ikut berkontribusi dalam ekosistem global.
“Ini salah satu pula alasan perlu dilakukan beberapa kegiatan yang mendukung Bantul menuju Kota Kreatif Dunia versi UCCN,” ungkapnya.
Satgas Bantul UCCN, M Arief Budiman menyebut konsep pelaksanaan karnaval ini adalah melakukan pendekatan dari hulu ke hilir.
Dikatakan, ISI sebagai aspek pendidikan memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan pasar industri kerajinan dan kreatif pop art hingga ke pasar internasional.
“Kami sengaja mengusung semangat inklusivitas dengan mengajak siapapun untuk menjadi ujung tombak perkembangan industri kreatif di Bantul. Kami meyakini, hasil dari ikhtiar ini akan membawa banyak manfaat bagi seluruh masyarakat,’ ujarnya.
Tercatat ada 25 kelompok masyarakat, perajin dari sentra-sentra kerajinan, asosiasi pengusaha mebel, seniman dan berbagai kelompok desa akan mengeluarkan aset budaya yang dimiliki.
Baca Juga: Simak Anjuran Praktis - Kenali Rambu Ini di Stasiun Kereta, Arus Balik Lebaran Jangan Sampai Buyar
“Total akan ada sebanyak 808 orang yang nanti akan berpartisipasi dalam BIC ini. Nantinya setiap kelompok akan unjuk kebolehan di depan panggung utama yang dihadiri Bupati Abdul Halim Muslih,” kata Ketua panitia BIC 2023 Misbakhul Munir.***