Network
"BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau 2023 yang diprakirakan akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya," kata Reni Kraningtyas dalam siaran persnya, Selasa, 9 Mei 2023.
Lebih lanjut ia mengharapkan untuk daerah-daerah dengan peluang terjadinya curah hujan rendah, perlu melakukan langkah antisipasi.
Hal itu bisa dilakukan antara lain dengan memilih budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.
Selain itu diingatkan untuk mewaspadai kebakaran hutan, lahan dan semak, serta menghemat penggunaan air bersih.
Sebelumnya dipaparkan berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer-laut terkini yang menunjukkan bahwa Angin Timuran / Monsun Australia sudah mulai aktif dan mendominasi wilayah Indonesia.
Angin timuran menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sudah mulai memasuki periode musim kemarau.
Mengenai anomali suhu muka laut Perairan Indonesia (Sea Surface Temperature/SST) pada Mei hingga Juli 2023 didominasi kondisi normal (-0.25°C s.d 0.25°C) yang kemudian akan beralih menuju anomali positif/hangat (0.25°C s.d 0.5°C) pada Agustus hingga Oktober 2023.
Indeks ENSO ( El Nino-Southern Oscillation ) diprediksi netral dan ada peluang El Nino > 70 % dengan intensitas lemah-moderat pada bulan Juni tahun 2023.
