Dewan Pendiri dan Pengurus Patrap Senopati Dikukuhkan, Wagub DIY: Lestarikan Budaya Mataraman

- 31 Juli 2022, 07:00 WIB
Pengukuhan pendiri, pengurus Yayasan Paguyuban Trah Panembahan (Patrap) Senopati di Kopi Lumbung Mataram, Yoggyakarta, Sabtu (30/7/2002). Rangkaian acara pelantikan diawali ziarah ke makam pendiri kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati di Makam Raja Raja Mataram, Kotagede, Yogyakarta.
Pengukuhan pendiri, pengurus Yayasan Paguyuban Trah Panembahan (Patrap) Senopati di Kopi Lumbung Mataram, Yoggyakarta, Sabtu (30/7/2002). Rangkaian acara pelantikan diawali ziarah ke makam pendiri kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati di Makam Raja Raja Mataram, Kotagede, Yogyakarta. /ahmad suroso

YOGYALINE - Dewan pendiri dan pengurus Yayasan Patrap (Paguyuban Trah Panembahan) Senopati Kotagede masa bakti 2022-2025 dikukuhkan Sabtu (30/7/2022) di Kopi Lumbung Mataram, Kotagede, Yogyakarta.

Pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Kepala Badan Paniradya Keistimewaan Pemda DIY, Aris Eko Nugroho mewakili Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X. 

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X mengatakan, momentum pelantikan ini selaras upaya Pemda DIY dalam melestarikan dan memberdayakan budaya, khususnya budaya Mataraman.

"Pada 22 Juli lalu misalnya telah diselenggarakan gelar budaya Catur Sagatra 2022. Catur Sagatra ini mencerminkan greget rekonsiliasi manunggaling kembali Trah Mataram dari Catur Sagatra menuju Catur Sagotrah," kata Wagub Paku Alam X.

Baca Juga: Ini Tahapan dan Jadwal Pemilu Serentak 2024: Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu Sudah Dibuka

"Identitas budaya Sagotrah ini kian bermakna, karena Surakarta dan Ngayogyakarto memiliki satu lambang Dwi Naga Rasa Tunggal,” tambah Paku Alam X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Aris Nugroho. 

Dikatakannya, Dwi Naga Rasa Tunggal ini adalah dua naga yang menghadap ke arah barat dan timur. Meski begitu, ekornya tetap bertaut menjadi satu.

“Keempat entitas budaya itu disebut Catur Sagatra, yang memiliki satu garis Trah Mataram, sehingga menjadi pewaris sah dari budaya Mataraman," katanya.

Untuk itulah Paku Alam X berharap, dalam memaknai pelantikan ini, segenap pengurus dan seluruh anggota Yayasan Patrap Senopati Kotagede dapat nyengkuyung ikatan kekerabatan dalam basis budaya manunggalnya semangat lungguh, sengguh, tangguh, sawiji, greget, senggol ora mingkuh dan hanebu sauyun.

Baca Juga: BMKG : Gempa Bumi dan Tsunami Akan Terjadi di Sepanjang Selatan Pulau Jawa

"Tidak sekadar sebagai sarana silaturahmi. Namun, Yayasan Patrap Senopati Kotagede diharapkan juga menjadi wadah gerakan kultural menuju tataran masyarakat DIY yang sejahtera seraya mencintai tradisi luhurnya," katanya.

Aris Nugroho mengambil contoh ikut melestarikan keris sebagai warisan budaya Mataram. "Patrap hendaknya bisa ikut menjaga melestarikan Keris sebagai warisan budaya Mataram, dan pemerintah daerah siap membantu dengan pelatihan-pelatihan," katanya. 

Untuk diketahui, istilah Catur Sagatraistilah Catur Sagatra digunakan untuk menyebut kesatuan keluarga trah empat Dinasti Mataram Islam. Yakni Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Viral Jeje marah-marah di Citayam Fashion Week, Kenyataannya Begini.

Sebelum pelantikan, pengurus dan anggota paguyuban Patrap melakukan prosesi ziarah di Makam Raja-raja Mataram Kotagede, khususnya Panembahan Senopati selaku pendiri kerajaan Mataram Islam.

“Ini wujud bakti kami kepada leluhur, eyang Panembahan Senopati. Kami ziarah ke makam leluhur sebagai adab tata krama kami sebagai cucu keturunan Mataram,” ujar Ketua Patrap Senopati Kotagede, Dr KRT Nur Suhascaryo Ir B Eng MT.

Rangkaian ziarah dan doa di Kompleks Raja-raja Mataram Kotagede ditutup dengan pembagian bingkisan dari Patrap Senopati kepada 100 anak yatim dari Panti Asuhan La Tahzan, Kotagede.***

 

Editor: Ahmad Suroso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x