Setiap Tempat di Yogya Adalah Destinasi Wisata! Yuk Rumuskan Strategi Kembangkan Quality Tourism

30 November 2023, 20:16 WIB
Pariwisata Kota Yogyakarta terus dikembangkan secara berkelanjutan. Foto: agenda wisata di Jogja berupa pagelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)#8 pada 7 Oktober 2023 di Kawasan Tugu Jogja. /purwoko/yogyaline.com/bambang sugiharto

YOGYALINE - Setiap tempat di Yogyakarta adalah destinasi! Itulah peluang yang mesti dikembangkan mengingat berbagai predikat yang sebenarnya telah melekat dengan Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Perlu komitmen untuk terus mewujudkan pengembangan pariwisata berkelanjutan, sekaligus merumuskan strategi pengembangan quality tourism atau pariwisata berkualitas.

Data terkait kepariwisataan di Yogyakarta menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta tahun 2022 mencapai 7,4 juta orang atau naik 500 persen dari total kunjungan pada tahun 2021.

Pertumbuhan jumlah wisatawan di masa pasca pandemi itu diikuti dengan pertumbuhan nilai ekonomi pariwisata sebesar Rp 5 Triliun.

Baca Juga: Menenal Kawasan Wisata Budaya Kotabaru Yogyakarta, Punya Kekhasan Bangunan Indis

Melihat angka tersebut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, saat ini tengah dirumuskan strategi pengembangan quality tourism atau pariwisata berkualitas, untuk semakin menambah dampak ekonomi pada masyarakat melalui sektor pariwisata.

“Bicara soal quality tourism bukan berarti seketika meninggalkan mass tourism, tapi bagaimana dalam masa pengembangan tersebut akan melihat lebih dalam siapa ceruk pasar yang akan disasar dan bagimana dampaknya pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya dalam Workshop Pengembangan Pariwisata Berkualitas pada Kamis 30 November 2023 di Ruang Yudistira Balai Kota Yogyakarta.

Pengembangan pariwisata berkelanjutan pada dasarnya merupakan upaya bagaimana membuat wisatawan lebih lama menghabiskan waktu dan belanja di Kota Yogyakarta. Hal itulah yang harus direalisasikan dengan melibatkan lintas sektor termasuk kampung wisata yang punya banyak potensi menjadi daya tarik memperkuat pariwisata berkualitas.

“Setiap tempat di Yogyakarta adalah destinasi, tinggal bagaimana kita membuat narasi dari berbagai sudut pandang yang ada, bisa dari sejarah, budaya, ataupun arsitektur dan tata kota,” katanya.

“Sebagai konsekuensinya maka produk dan jasa yang ditawarkan untuk membuat wisatawan makin lama tinggal juga harus dipastikan kualitasnya,” katanya.

Sejalan dengan itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono menyampaikan, nilai ekonomi Pariwisata Kota Yogyakarta tumbuh 14,21 persen, yang juga diikuti dengan meningkatnya lama tinggal wisawatan selama 1,86 hari atau meningkat sekitar 22,37 persen.

Baca Juga: Event Kotabaru Heritage Festival Hadirkan Cerita Keunikan Jogja, Simak Agenda Wisata Ini

Pencapaian tersebut diperoleh dari adanya kolaborasi terpadu lintas sektor yang juga diikuti dengan raihan skor kepuasan wisatawan 85,58 persen, serta Yogyakarta menjadi kota pilihan nomor satu masyarakat Indonesia untuk berwisata berdasarkan survei Good Stats 2023.

“Kondisi positif ini perlu dimanfaatkan untuk percepatan akselerasi pengembangan pariwisata berkualitas, yang juga masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah atau RPD 2023 hingga 2026,” terangnya.

Pihaknya menyatakan strategi pengembangan pariwisata berkualitas, diharapakan bisa mendorong pembangunan pariwisata yang lebih bernilai baik secara ekonomi, sosial, budaya juga lingkungan. Dengan mengedepankan peningkatan layanan dan produk lokal serta keterlibatan masyarakat.

Dikatakan pariwisata berkualitas harus memenuhi tiga kriteria utama yaitu; memenuhi standar pelayanan pariwisata, adanya belanja wisatawan yang tinggi terhadap produk dan layanan lokal, serta penghargaan pada nilai sosial budaya dan lingkungan masyarakat.

“Untuk itu keterlibatan lintas perangkat daerah juga masyarakat dan pelaku usaha pariwisata menjadi sangat penting untuk proses akselerasi tersebut,” sampainya.

Menurut salah seorang pelaku usaha pariwisata Hairullah Gazali, pariwisata berkualitas dalam pengembangannya tentu juga menuntut Pemkot berperan dalam memperkuat usaha pariwisata, baik dari standarisasi usaha maupun sumber daya manusia, serta memperkuat peranan asosiasi profesi dan masyarakat dalam penguatan industri pariwisata yang ada.

Baca Juga: Kampung Purbayan, Kota Gede Jadi Desa Wisata Kelas Dunia, Kenali Potensinya, Yuk

“Perlu dilakukan penguatan juga integrasi antara pariwisata dan budaya, termasuk optimalisasi kampung wisata dibarengi dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia, akomodasi serta produk dan jasa yang ditawarkan,” ungkapnya. ***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler