Network
YOGYALINE - Para wisatawan pantai maupun nelayan pencari ikan, harap waspada, karena kondisi laut yang tidak ramah, alias akan terjadi gelombang sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat sampai Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kondisi gelombang sangat tinggi itu akan terjadi dari tanggal 18 hingga 20 Agustus 2022.
Demikian peringatan dini itu diinformasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melalui Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Teguh Wardoyo di Cilacap.
"Peringatan dini ini kami keluarkan, karena tinggi gelombang laut selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai empat sampai enam meter atau masuk kategori sangat tinggi," kata Teguh Wardoyo Kamis 18 Agustus 2022 seperti dilansir dari Antara.
"Gelombang sangat tinggi ini terjadi karena faktor peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas laut," kata Teguh.
Baca Juga: Setelah Disentil Akhirnya Komisi III DPR Akan Panggil Kapolri, Komnas HAM, LPSK
"Kami imbau seluruh pengguna jasa kelautan agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi. Sementara bagi wisatawan diimbau agar tidak berenang atau mandi di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang sangat tinggi dapat datang sewaktu-waktu," ungkap Teguh.
Menurut Teguh selama kurun 18 sampai 20 Agustus 2022 gelombang sangat tinggi berpotensi menghampiri perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut.
Selain itu akan melanda pula perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Gelombang sangat tinggi juga berpeluang muncul di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya.
Di samping itu terjadi juga di Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
Teguh menambahkan, angin diprakirakan bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5 sampai 25 knot dan cenderung searah, sehingga memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang. ***
