Ada Gelaran Macapat Freestyle di Malioboro, Ada Pesan Kekaguman, Kerinduan akan Yogya

- 29 Juni 2022, 22:23 WIB
Agenda macapat senja di Malioboro menggelitik kalangan muda untuk turut melestarikan seni budaya tembang macapat yang lebih kekinian.
Agenda macapat senja di Malioboro menggelitik kalangan muda untuk turut melestarikan seni budaya tembang macapat yang lebih kekinian. /A.Purwoko/Yogyaline.com/pemkot Yogyakarta

Baca Juga: Uji Coba Beli Pertalite di Yogyakarta , Begini Langkah Daftar di Website https://subsiditepat.mypertamina.id/

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dengan master plan Gandeng Gendong yang melibatkan unsur 5K yaitu korporasi, komunitas, kampus, kampung dan kota dalam melestarikan budaya lokal temasuk seni tembang macapat.

Macapat Senja di Malioboro adalah salah satunya, sebuah acara yang digelar Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta dikonsep dengan melibatkan para seniman, akademisi, dan masyarakat dalam melestarikan dan membudayakan kebudayaan macapat.

Macapat Senja di Malioboro memiliki arti untuk menghidupkan kebiasaan menggunakan budaya lokal sekaligus mendekatkan masyarakat dengan seni tradisi.

Pementasan macapat klasik dan kontemporer dikonsep dengan lebih segar dan lebih bisa merangkul selera anak-anak muda.

Gelaran Macapat yang dikemas dalam format kekinian ini menampilkan seniman muda pelestari budaya. Macapat senja digelar untuk mempertahankan eksistensi tembang Macapat di kalangan generasi muda.

Sedangkan dari kalangan akademisi melibatkan Dosen UIN Sunan Kalijaga yang juga merupakan bagian dari Komunitas Jagongan Naskah Muhammad Bagus Febriyanto, serta Dosen Prodi Sastra Jawa UGM Rudy Wiratama.

Baca Juga: Yogyakarta Bersiap-siap! Uji Coba Pembelian Pertalite dan Solar Bersubsidi Pakai MyPertamina Mulai 1 Juli 2022

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mewakili Pemkot Yogyakarta memiliki keseriusan dan konsen pada kegiatan yang mendukung pelestarian seni dan budaya termasuk kesenian tembang macapat.

Menurutnya Macapat Senja di Malioboro merupakan kegiatan inovatif dan kontekstual dengan upaya pelestarian budaya lokal di era sekarang. Di mana dari segi konsep acara dan pemilihan lokasi pementasan bisa menyasar segmen yang lebih luas.***

Halaman:

Editor: A. Purwoko


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x