“Pelatih cabang olahraga harus ikut mewujudkan kekompakan yang harmonis antara pelatih, pengurus cabor, atlet maupun orang tua atlet".
"Jika ada suatu permasalahan dalam menentukan keputusan harus dimusyawarahkan bersama, sehingga hasilnya menjadi lebih baik dan memuaskan semua pihak, yakni dapat meraih apa yang diharapkan pada Porda DIY 2025 mendatang,” tegasnya.
Baca Juga: Workshop Penulisan Lintas Iman di Sleman: Menjaga dan Merawat Kebersamaan Melalui Kisah Inspiratif
Dalam paparanya, Dr Fauzi mengupas tentang arti pentingnya pembutan program pelatihan bagi pelatih dalam melatih atlet binaanya. Menurut Fauzi, dalam menyusun program pelatihan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Di antaranya harus mengetahui jadwal kompetisi, memahami event lain yang mendukung, memahami kondisis awal atlet terutama tentang konndisi fisik atlet, teknik yang dimiliki atlet serta kualitas psikologi atau mental atlet.
Sedang Dr.M. Irvan Eva Salafi, M.Or dalam kesempatan tersebut melatih praktek langsung cara pembuatan program pelatihan.
Dengan praktek langsung, diharapkan dalam menghadapi Puslatkab 2024 yang akan dilaksanakan mulai 1 Juli hingga 9 September 2024 mendatang, para pelatih bisa membuat program pelatihan dengan tepat. (*)