Simak Agenda Jazz Gunung Bromo 2023 Hadirkan Musisi Jazz Legendaris, Ini Jadwalnya

- 15 Juni 2023, 16:20 WIB
Festival Musik Jazz Gunung Bromo kembali digelar lagi pada bulan Juli 2023 mendatang.
Festival Musik Jazz Gunung Bromo kembali digelar lagi pada bulan Juli 2023 mendatang. /www.jazzgunung.com

YOGYALINE - Bagi wisatawan sekaligus pecinta musik jazz tentunya tak akan melewatkan gelaran Jazz Gunung Bromo 2023 di amfiteater Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur. Simak agendanya, akan digelar pada 21 – 22 Juli 2023 mendatang.

Pentas musik jazz kali ini bakal menghadirkan deretan musisi jazz internasional dan lokal. Diantaranya Ermy Kullit, Mus Mudjiono, Atiek CB, dan Margie Segers.

Sementara Ardhito Pramono, Yura Yunita, Deredia, Denny Caknan, Salma (Indonesian Idol), Daniel Dyonisius, dan Yongkeys akan mewakili lini musisi muda yang kuat dengan warna musiknya.

Baca Juga: Romo Karl Edmund Prier SJ Tokoh Musik Inkulturasi Pimpinan PML Jogja, Menghargai Musik Etnik Selayaknya

Kemudian di lini kolaborasi diisi oleh Ring of Fire Project dan Blue Fire Project by Bintang Indrianto yang selalu hadir setiap tahunnya di Jazz Gunung dengan membawa kolaborasi musik yang hanya bisa disaksikan di Jazz Gunung Bromo.

Penggagas Jazz Gunung, Sigit Pramono menyebutkan, salah satu yang membedakan Jazz Gunung dengan yang lain adalah konsisten nyata selama 15 tahun.

Karena melalui Jazz Gunung ini para musisi jazz sangat diapresiasi dan diberikan kesempatan untuk tampil di amfiteater Jiwa Jawa yang sangat indah.

Ia mengakui semua orang tahu kalau Gunung Bromo sudah sangat terkenal. Tapi dengan adanya Jazz Gunung Bromo ada alasan lain orang untuk datang ke Bromo.

Baca Juga: Ada Agenda Wisata Jogja Masuk Kalender KEN, Simak Festival Van Der Wijck 2023 Sabtu Ini di Buk Renteng

"Karena menikmati suasana pagi di Bromo itu adalah suatu hal yang sangat indah. Apalagi sambil menikmati Jazz Gunung,” kata Sigit dalam konferensi pers Jazz Gunung Bromo 2023, di Institut Francais Indonesia, Jakarta, Selasa, 13 Juni 2023.

Sesi ini juga dihadiri oleh sejumlah narasumber di antaranya Penggagas Jazz Gunung, Butet Kartaredjasa; Atase Kebudayaan Prancis IFI, Charlotte Esnou; Head of Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn; Kurator Jazz Gunung, Bintang Indrianto; Penampil Jazz Gunung Bromo 2023, Margie Segers, Mus Mujiono, Daniel Dyonisius.

Sigit mengaku sejak awal didirikan, Jazz Gunung selalu mengusung konsep etno Jazz dan memunculkan regenerasi musisi dengan penampilan tunggal hingga kolaborasi lintas genre.

Sehingga kolaborasi yang terjalin dengan berbagai pihak yang memang menampilkan Jazz yang bernunsa etno.

“Jadi kami selama 15 tahun kita terus konsisten untuk menyelenggarakan Jazz Gunung ini," katanya.

Selain itu, lanjutnya, selalu ada nuansa etnis Indonesia yang diusung. Ada pengaruh Jawa, Sunda, Melayu juga pernah.

"Ini yang membedakan dengan Jazz lain. Dan yang paling beda adalah diselenggarakan di atas 2.000 mdpl,” tunjuk Sigit.

Untuk mendukung ekonomi kreatif, pihak Jazz Gunung juga menggelar pembukaan Rumah Batik Afifah, Rumah Dokumentasi Batik Batang dan Pesisiran, penyelenggaraan Pasar Batik, bursa batik nusantara, sekaligus acara 'Belajar Batik bersama Pak Dudung'.

“Karena kita tahu batik adalah warisan dunia jadi enggak hanya Jazz aja. Jadi setiap Jazz Gunung ini selalu ada kegiatan seni budayanya juga,” ujar Sigit.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2023 ini.

Baca Juga: Begini Progres Pengembangan Kawasan Wisata Dieng Jateng oleh PUPR, Memoles di Dua Daerah, Kapan Selesai?

"Acara ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam kalender musik Indonesia. Dan juga kalender parekraf kita,” ujar Menparekraf Sandiaga saat menjadi narasumber pada konferensi pers itu.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk memeriahkan Jazz Gunung Bromo yang akan menghadirkan deretan musisi jazz internasional dan lokal.

Dan diharapkan dapat menjadi atraksi wisata untuk menarik lebih banyak wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bromo dan daerah sekitarnya.

“Mari kita dukung pada Juli ini. Kita healing di Jazz Gunung dan kita refreshing sambil mendukung pariwisata kita. Karena sektor pariwisata ini dekat sekali dengan musik Jazz,” ujarnya.

Sandiaga mengaku senang karena di acara ini bakal melibatkan 515 pelaku UMKM lokal.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga memberikan rekomendasi desa wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan sebelum atau sesudah menghadiri Jazz Gunung Bromo 2023.

Yakni Desa Wisata Edelweiss Wonokitri yang masuk dalam 75 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Baca Juga: Agenda Wisata di Jogja Hari Ini Minggu, 30 April 2023, Ada Festival Jeron Beteng - Festival Kampung Wisata

“Karena salah satu track menuju Bromo sejalan dengan desa wisata yang kemarin baru kita nobatkan menjadi desa wisata terbaik di Indonesia,” katanya.

Jazz Gunung Bromo ditargetkan dapat menarik 5.500 penonton.

Dengan 10 grup musik yang berpotensi akan diperkirakan menciptakan perputaran ekonomi antara Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.

“Itu target kita. Sehingga nanti Jazz Gunung ini akan dirasakan dampaknya dari segi pergerakan ekonomi untuk masyarakat setempat,” harapnya. ***/bambang sugiharto

Editor: A. Purwoko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah