Bahaya Anemia Pada Ibu Hamil, Salah Satunya Bisa Perdarahan

- 4 April 2023, 21:50 WIB
Ilustrasi . bahaya anemia pada ibu hamil.
Ilustrasi . bahaya anemia pada ibu hamil. /Pixabay/Marncom/

 

YOGYALINE – Mencegah anemia pada ibu hamil itu sangat penting karena jika selama hamil ibu tersebut menderita anemia akan mempengaruhi ibu dan janin saat hamil, melahirkan dan sesudah melahirkan.

Selama hamil kebutuhan ibu akan zat besi bertambah dari sebelum hamil sehingga kecukupan gizi harus dioenuhi selain dari makann juga dan suplemen.

Efek anemia saat hamil bisa menyebakan ibu mudah Lelah, perdarahan saat melahirkan, ibu tidak kuat mengejan, kontraksi Rahim yang kurang bagus,bayi berat rendah dan sebagainya.  

Kita harus tahu penting nya 1000 hari pertama kehidupan seorang anak karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Baca Juga: 1000 Hari Pertama Kehidupan Seorang Anak , Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

“Sebenarnya, tumbuh kembang anak dimulai sejak 1000 hari pertama sejak dalam kandungan ( sekitar 9 bulan atau 40 minggu ) ditambah sekitar 2 tahun pertama kehidupan kita” kata Prof. dr Madarina Julia, MPH, PhD, Sp.AK, Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr Sardjito. Namun selama ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa tumbuh kembang anak dihitung sejak dilahirkan. Tapi penelitian terakhir tumbuh kembang anak sebenarnya dimulai sejak dari terjadinya pembuahan.

“Tumbuh kembang anak yang sehat itu adalah penambahan berat badan, lingkar kepala dan volume otak.” Kata Dr Soedjatmiko, Sp A (K), MSI, Ketua Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan, RSCM Jakarta.

Penambahan lingkar kepala itu penting, karena berhubungan dengan volume otak dan tingkat kecerdasan. Kalau penambahan lingkar kepalanya terlalu cepat harus hati hati, karena kedu kondisi ini dapat menunjukan adanya gangguan gerak, bicara, kecerdasan dan perilaku secara umum.

Untuk mendapatkan anak yang sehat, ada 9 pesan yang bisa disamaikan 1000 HPK yang dapat membentuk generasi berkualitas adalah,

Baca Juga: 5 Resep Kue Manis dan Gampang Dibuat untuk Berbuka Puasa

1. Minum tablet tambah darah

Untuk mencegah anemia pada ibu hamil yang bisa berpengaruh pada fungsi imunitas tubuh agar tidak mudah karena infeksi yang dapat meningktakan resiko terjadinya kelahiran bayi premature, diberikan tablet tambah darah yang mengandung zat besi.

Mineral mikro vital yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf, diberikan selama pertumbuhan janin dan perkembangan janin dan pertumbuhan janin dan perkembangan bayi sebelum masa kanak kanak.

Selain itu dampak yang ditimbulkan jika terjadi anemia selama hamil adalah perdarahan pasca melahirkan dan berat bayi lahir rendah.

Karena itu kebutuhan zat besi sebagai tambah darah selama kehamilan meningkat menjadi 27 mg / hari , khususnya pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Sebenarnya, pemenuhan zat besi selama kehamilan dapat diperoleh dari cadangan zat besi dari ibu namun tidak mencukupi oleh sebab itu diperlukan suplemen.

 2. Selama hamil makan makanan beraneka ragam

Kebutuhan gizi selama kehamilan mengalami peningkatan dibandingkan saat tidak hamil. Karena saat hamil janin sepenuhnya menggantungkan segala kebutuhan dan penyelenggaraan fungzsi tubuhnya kepada sang ibu yang mengandungnya.

Zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil meliputi karbohidrat, ;lemak, vitamin, mineral dan protein.

Karbohidrat dan lemak bertindak sebagai sumber tenaga, yang dapat diperoleh dari umbi umbian dan sereal.

 Vitamin B kompleks berguna untuk melindungu sistem saarf, otot serta jantung yang ada pada serelia, biji bijian, kacang kacangan, sayuran hijau, telur serta produk susu.

Protein sebagai sumber zat pembangun seperti daging, ikan ,telur dan kacamg kacangan. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang serta gigi janindan melindungi ibu hamil dari osteoporosis.

Baca Juga: 5 Resep Sederhana dan Lezat Untuk Sahur, Bisa Untuk Anak Kos

Jika keperluan kalsium ibu tidak terpenuhi akan diambil kalsium dari tulang ibu.

Asam folat berperan untuk oerubahan sel saraf dan sel darah, yang banyak pada sayur hijau yang gelap.

3. Memeriksa kehamilan 6x selama kehamilan

Pemeriksaan kehamilan dianjurkan minimal 6 kali selama kehamilan yaitu  1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua dan 3 kali pada trimester ke 3.

Pemeriksan yang dianjurkan adalah :pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengukuran tekanan darah, skrining status imunisasi tetanus dan pemberian tabket tambah darah, konseling serta tes laboratorium misal untuk mendeteksi adanya anemia sejak dini makanya dilakukan pemeriksaan Haemoglobin (Hb), memeriksa HbsAg, sifilis, HIV, malaria dan tuberculosis.

 4. Kepada bayi yang baru lahir lakukan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini )

Bayi yang baru lahir harus mendapatkan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini ), membangkitkan kemampuan bayi untuk bisa menyusu sendiri. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi dengan cara menengkurapkan bayi di dada atau perut ibu setelah seluruh badan bayi itu dikeringkan namun bukan dimandikan. IMD dapat dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.

IMD mempunyai banyak manfaat yaitu bisa menurunkan perdarahan pada ibu setelah melahirkan.

IMD juga bisa menstimulasi hormon oksitosin yang dapat membuat kontraksi Rahim dan proses pengecilan Rahim seperti semula.

Selain IMd, bayi baru lahir juga harus mendapatkan kolostrum yaitu cairan kental berwarna kuning yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara ibu yang bermanfaat untuk sistem imun bayi.

 5. Berikan ASI Eksklusif selama 6 bulan

ASI tidak tergantikan oleh susu formula, karena mempunyai keunggulan antara lain: Mengandung kolostrum, mudah dicerna dan mengandung gizi yang berkualitas, mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminsi, mendekatkan kasih saying ibu dan bayi, meningkatkan kecerdasan anak, praktis dan murah.

6. Timbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan.

Timbang berat badan rutin setiap bulan itu memberikan petunjuk bangi masalah Kesehatan anak.

Kenaikan berat badan adalah salah satu indicator kecukupan asupan gizi yang paling sensitive.

7. Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi

Imunisasi berfungsi untuk mencegah beberapa penyakit yang dapat terjangkit pada anak anak.

Macam macam inunisasi dasar yaitu

Hepatitis B pada usia 0- 7 hari

BCG dan polio 1 pada usia 1 bulan

DPT / Hb 1 dan polio 2 pada usia 2 bulan.

DPT / Hb 2 dan polio 3 pada usia 3 bulan.

DPT / Hb 3 dan polio 4 dan IPV pada usia 4 bulan.

Campak pada usia 9 bulan.

Campak lanjutan dan DPT Hib Hb lanjutan pada usia 18 bulan.

8. Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun

WHO merekomendasikan agar setiap bayi mendapatkan ASI hingga 2 tahun walaupun sudah mendapatkan MPASI

9. Berikan makanan pendamping ASI secara bertahap sejak usia 6 bulan.

MPASI adalah makanan yang diberikan untuk pendamping ASI karena kecukupan gizi bayi yang tidak mencukupi hanya dengan ASI.

Pemberian makan pada bayi harus bertahap sesuai dengan perkembangannya.

Editor: Ucu Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah