Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena leptospirosis, seperti:
- Orang yang bekerja di luar ruangan atau dengan binatang, seperti petani, dokter hewan, tukang daging, pekerja selokan, pekerja rumah potong hewan, dan lain-lain.
- Orang yang berkemah.
- Tentara.
- Pekerja tambang
- Orang yang mandi di danau, sungai, atau kanal air tawar.
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena leptospirosis, seperti:
- Orang yang bekerja di luar ruangan atau dengan binatang, seperti petani, dokter hewan, tukang daging, pekerja selokan, pekerja rumah potong hewan, dan lain-lain.
- Orang yang berkemah.
- Tentara.
- Pekerja tambang
- Orang yang mandi di danau, sungai, atau kanal air tawar.
Baca Juga: 5 Tes Penunjang Untuk Menegakkan Diagnosis Leptospirosis Selain Gejala dan Pemeriksaan Fisik
Tidak semua orang yang terkena leptospirosis akan langsung menunjukkan gejala. Bisa saja gejala baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi sekitar 10 hari, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Demam tinggi hingga menggigil.
- Nyeri kepala.
- Nyeri otot khususnya di daerah betis.
- Sakit tenggorokan disertai batuk kering.
- Mata merah dan kulit menguning.
- Mual hingga muntah-muntah dan disertai diare.
Pengobatan memang dapat membantu mengurangi keparahan leptospirosis. Namun, tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti: