Pj Bupati Kulonprogo Tertarik Kembangkan Wisata Bekas Tambang di Zaman Belanda

1 Februari 2024, 16:53 WIB
Pj Bupati Kulonprogo tertarik kembangkan wisata alam dan edukasi dari bekas tambang di zaman Belanda. /purwoko/yogyaline.com/pemkab

YOGYALINE - Berbagai potensi kepariwisataan terus digali untuk bisa dikembangkan. Bupati Kulon Progo, DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti ST.MT tertarik dengan lokasi bekas tambang mangaan yang dinilainya bisa menjadi kawasan wisata, atau geotourism.

Ni Made mendorong pengembangan lokasi tambang mangaan Kliripan menjadi potensi wisata Kulon Progo yang pada gilirannya akan memberikan nilai plus bagi daerah dan masyarakat sekitar. Hal tersebut disampaikanya saat melakukan kunjungan ke Lokasi bekas tambang mangaan di Kliripan, Hargorejo Kokap, Kamis 1 Februari 2024.

Dikatakan Ni Made, pada zaman Belanda Kulon Progo menjadi salah satu sumber tambang mangaan yang besar di Indonesia, sehingga diharapkan lokasi ini dapat dikembangkan lagi sebagai kawasan wisata yang menarik.

Baca Juga: Landmark Baru Wisata Kulon Progo: 12 Patung Kuda Berlari, Terinspirasi dari Kisah Kresna Duta, Ini Maknanya

"Saya kira kawasan ini potensial dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata. Ini bentuknya khususnya, bisa diformulasikan jadi dua yaitu wisata minat khusus atau wisata biasa," ungkap Ni Made.

Ni Made menuturkan, kedepan dimungkinkan akan ada klasterisasi di Kliripan. Bekas tambang mangaan Kliripan juga harus dilestarikan dengan tetap memperhatikan jumlah pengunjung yang bisa datang, juga dari sisi keamanannya dan keberlanjutannya.

"Ini kan sudah ada desainnya. Sudah apraisal. Dua titik sudah diakusisi, mudah-mudahan tahun 2025 sudah ada progres lebih lanjut terkait penataannya," tutur Ni Made.

Dengan letak yang strategis, Ni Made memandang Bekas tambang mangaan memiliki potensi lebih, selanjutnya tinggal diperlukan formula untuk menyatukan lokasi bekas tambang yang ada di alam dengan keinginan masyarakat yang ingin menikmati wisatanya.

"Keinginan masyarakat beragam, ada yang ingin yang Kuno, ada yang ingin modern. Itu Kedepan menjadi salah satu bagian kombinasi dari penataan kawasan bekas tambang mangaan. Jadi potensial sekali, juga karena dekat bandara. Ini kan sudah masuk geopark ya, April nanti kan kan dinilai tim geopark nasional," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan, potensi bekas tambang mangaan Kliripan harus ditangkap.

Selain sebagai cagar budaya, sebagai mana ditetapkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya, bekas tambang mangaan juga bisa dikembangkan sebagai wisata.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Yogya Cek Tempat Wisata, Ingatkan Pedagang Ojo Nuthuk Saat Liburan Nataru 2024

"Disini sudah dibentuk Pokdarwis dan Desa Wisata. Maksudnya agar program yang dikembangkan untuk mendukung Kliripan geotourism itu konsepnya tetap berbasis masyarakat. Tren pembangunan saat ini bagaimana mengentaskan kemiskinan, penumbuhan ekonomi dan lain-lain. Itu bisa bergerak kalau masyarakat bisa menangkap peluang yang ada," tutur Joko.

Joko menjelaskan, saat ini pembenahan sudah dilakukan dan sudah dibuat masterplan pengembangan bekas tambang mangaan Kliripan. 

"Sudah ada DED beberapa zona. Sudah ada dua titik yang diakuisisi lahannya. Sudah apraisal untuk kawasan Sunoto, sehingga kalau diakuisisi nanti bisa mengembangkan.," jelas Joko.

Lebih lanjut Joko menuturkan, yang terpenting adalah membentuk bekas tambang mangaan Kliripan sebagai wisata unggulan Kulon Progo. Bekas tambang mangaan memiliki potensi edukasi dan pemberdayaan masyarakat.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler