Orkestra Simfoni Nusantara di Taman Budaya Yogyakarta Hadirkan Musisi Milenial hingga Dwiki Dharmawan

29 Mei 2023, 15:44 WIB
Sinfoni Nusantara akan menyajikan para musisi muda, yang nantinya berkolaborasi dengan banyak musisi Indonesia. Simak acara di Taman Budaya Yogyakarta 30 Mei 2023 malam. /purwoko/yogyaline.com/jogjaprov

YOGYALINE - Simfoni Nusantara, sebuah gelaran musik orkestra lintas generasi akan digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada Selasa 30 Mei 2023 malam. Orkestra Taman Budaya Yogyakarta yang mempersembahkan "Simfoni Nusantara" ini, bakal menghadirkan nama-nama besar di dunia musik.

Simfoni Nusantara bertujuan untuk membangkitkan semangat Kebangkitan Nasional dan nasionalisme dengan menghadirkan lagu-lagu nasional.

Sinfoni Nusantara akan menyajikan para musisi muda, yang nantinya berkolaborasi dengan banyak musisi Indonesia.

Baca Juga: Salma Berjuang dari Idola Cilik, Kini Berkibar pada Indonesian Idol XII, Ini Bidang Musik yang Ditekuni

Konduktor Dwiki Dharmawan menjelaskan jika gelaran ini melibatkan musisi dari lintas usia, mulai dari Gen Z, milenial, hingga musisi senior.

“Saya senang sekali bisa berjumpa kembali berkolaborasi dengan musisi-musisi orkestra baik yang gen Z, milenial maupun yang senior bergabung semua di sini,” ujarnya seperti dikutip dari website Jogjaprov.

Dwiki merupakan penyanyi-penulis lagu, musikus, konduktor, dan produser musik Indonesia yang telah menerima beberapa penghargaan sepanjang kariernya. Di antaranya Anugerah Musik Indonesia, Festival Film Indonesia, Festival Film Bandung serta beberapa penghargaan lainnya.

Dwiki akan tampil bersama Cristopher Abimanyu, Balawan, Doni Saputro, Okky Kumala, Ariani Nisma Putri, AFC Vokal TBY, Andrea Pramesti dan Albertus Wisnu.

Agenda Simfoni Nusantara juga akan digelar secara daring melalui kanal Youtube Taman Budaya Yogyakarta pukul 19.00 WIB.

Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan tiket, bisa mengakses melalui kanal tersebut.

Tercatat sudah sekitar 1.200 orang yang telah mendaftar. Terbagi menjadi 800 kursi undangan di dalam gedung dan 400 penonton di bagian luar menggunakan layar tancap.

Baca Juga: Romo Karl Edmund Prier SJ Tokoh Musik Inkulturasi Pimpinan PML Jogja, Menghargai Musik Etnik Selayaknya

Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya, Padmono Anggoro Prasetyo, S.Sn. meyebutkan agenda ini memberi ruang pada pelaku seni lintas generasi se-DIY.

Dengan demikian diharapkan akan muncul musisi-musisi baru dan sebagai ruang edukasi bagi para musisi muda dengan seniornya.

“Banyak karya-karya musik orkestra di antaranya karya-karya masterpiece yang jarang dipertunjukan kembali.”

“Sebagai penghargaan dan ikut serta menjaga eksistensinya Taman Budaya mencoba untuk menampilkan karya-karya tersebut dengan suatu pengembangan-pengembangan aransemennya bahkan mencoba untuk memasukkan alat musik jawa seperti Kendhang di dalamnya,  sehingga  akan muncul warna suara baru di dalam sebuah sajiannya,” ungkap Anggoro

Di Indonesia musik orkestra sudah dikenal dari awal dari zaman kolonial dengan diawali oleh musik klasik.

Kemudian pada perkembangannya, setelah Indonesia merdeka, musik orkestra mendapatkan perhatian yang tinggi.

“Karena presiden pertama kita (Ir Soekarno) saat itu juga adalah seorang seniman. Jadi cukup berkembang dan Radio Republik Indonesia itu menjadi pusat atau menjadi basis dari Orkes yang ada di Indonesia,” terang Dwiki.

Saat ini dunia industri musik Indonesia, musik-musik yang populer sudah banyak menggunakan iringan musik orkestra. Baik untuk konser maupun untuk kebutuhan di studio rekaman.

Baca Juga: Mengenal Lagu Gregorian, Apa Itu? Rm Karl Edmund Prier SJ Menyebut Musik Gregorian Punya Khas Begini

 “Ini membuat semakin bergairah ya dan meningkatkan kualitas atau mutu di dunia industri di Indonesia. Tidak hanya dalam ranah kontemporer,” lanjut Dwiki.

Agar semakin berkembang, musik orkestra seharusnya tidak hanya dihadirkan di gedung-gedung mewah dan sekolah-sekolah musik saja.

Namun, memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang tersedia di setiap daerah. Agar masyarakat bisa menikmati musik orkestra dan tidak terkesan eksklusif untuk kalangan tertentu saja.

Hal ini yang dilakukan oleh Taman Budaya Yogyakarta, menghadirkan musik orkestra dari musisi lintas usia kepada masyarakat umum secara gratis.

Dikatakan, musik orkestra tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu, tapi siapa saja bisa menikmatinya.

“Yang istimewa adalah karena ada juga karya-karya concerto di sini oleh komposer muda yang ada di Jogja, ada bintang tamu juga Wayan Balawan”.

“Gitaris sahabat saya yang hebat sekali yang berkolaborasi kali ini dengan orkestra dan tentu talenta muda yang akan menjadi bintang tamu dan menyanyi bersama kita dalam balutan Simfoni Nusantara,” pungkas Dwiki.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler