Berwisata ke Dewi Tinalah di Pegunungan Menoreh DIY, Pasti Berkesan! Bisa Sekaligus ke Candi Borobudur

21 April 2023, 13:58 WIB
Suasana wisatawan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kini wisatawan lebih terbuka berwisata ke Candi Borobudur meski ada pengaturan tertentu, termasuk pemesanan tiket online, hingga durasi di atas candi. /antara

YOGYALINE - Mengisi liburan dengan berwisata ke desa wisata di Yogyakarta? Tidak kurang-kurang pilihannya. Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) di Kalurahan Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY ini adalah salah satunya yang layak dikunjungi.

Tempat wisata Dewi Tinalah menawarkan berbagai keunggulan untuk memberikan kesan beda, dan lebih menyenangkan bagi para wisatawan.

Dewi Tinalah menawarkan keindahan view alam Pegunungan Menoreh yang dipadukan dengan berbagai kegiatan yang tentu mengasyikkan bagi wisatawan.

Baca Juga: 2 Tempat Wisata Keluarga di Yogyakarta Ini Pas untuk Dicoba, Kaliurang Park Kini Punya Mountain Slide

Menyambut libur Lebaran 2023 ini berbagai aktivitas dirancang untuk para pengunjung. Banyak pilihan paket wisata di sini bisa dipilih.

Ada home stay, camping, outbond, tubing, jelajah alam, Jeep adventure, rock painting, eduwisata, hingga menikmati kuliner khas masyarakat setempat.

Bahkan ada juga paket wisata lainnya yang dikemas dalam kegiatan: fun outbond, team building, ice breaking, gathering, camp & makrab, hiking. Semuanya tinggal disesuaikan dengan minat dan hobi para pengunjung.

“Kami siap memberikan pengalaman seru dan tak terlupakan. Nikmati keindahan alam di tengah Pegunungan Menoreh, ada juga keindahan Sungai Tinalah, sampai menikmati kuliner khas desa wisata yang enak-enak,” ungkap Sidik, pihak pengelola Dewi Tinalah.

Suasana yang tenang dan damai jauh dari hiruk pikuk kendaraan, tentu menjadi pengalaman yang berbeda dengan keseharian.

“Di sini wisatawan juga bisa belajar tentang anyaman daun kelapa yang khas dari Dewi Tinalah, dan lainnya,” ungkap Sidik.

Selama ini Dewi Tinalah cukup menarik para wisatawan maupun komunitas, baik dari kampus-kampus, kalangan sekolah, dan komunitas lain untuk berakhir pekan di desa wisata ini.

Bahkan dalam momen gerhana matahari hibrida 20 April 2023 kemarin, Dewi Tinalah juga menawarkan kegiatan yang pas bagi para pecinta artonomi karena Yogyakarta juga merupakan wilayah yang dilintasi fenomena alam yang langka itu.

Baca Juga: Tempat Wisata Favorit di Yogyakarta Gembira Loka Zoo Punya Koleksi Baru, Yang Ini Terkenal Paling Setia Lho

Desa Wisata Dewi Tinalah, Samigaluh, Kulon Progo ini namanya semakin terkenal setelah masuk dalam 50 besar yang menerima penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata tahun 2021 lalu.

Dewi Tinalah terus berkembang dengan swadaya masyarakat setempat ynag berkeinginan memberdayakan potensi alam sekitar, maupun potensi kreativitas warganya.

Lokasi Dewi Tinalah bsia dijangkau dengan mengasyikkan karena melewati jalanan mulus yang menembus area perbukitan di Pegunungan Menoreh, DIY.

Untuk sampai di lokasi hanya perlu waktu sekitar 2 jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta, ataupun dari Bandara YIA.

Bagi wisatawan bisa menikmati desa wisata ini karena lokasinya strategis di jalur pariwisaya Bandara YIA – Candi Borobudur. Akses jalan ke Dewi Tinalah berada di jalur arah Candi Borobudur, Magelang.

Taman Wisata Candi Borobudur

Nah wisatawan juga ingin meneruskan liburan dengan mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada libur Lebaran 2023 ini? Ada informasi baru terkait kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur tersebut.

Taman wisata Candi Borobudur dipastikan siap menerima kunjungan wisatawan yang mudik lebaran 2023 ini.

Baca Juga: Harga Tiket Penerbangan - Paket Wisata Libur Lebaran 2023 Serba Diskon ala Online Travel Agent, Simak di Sini

Kini, pengunjung dibolehkan lagi naik candi, meski jumlah yang naik masih dibatasi hanya 1.200 orang per hari.

Wisatawan yang ingin naik ke struktur candi, diharuskan memesan tiket secara online melalui ticketcandi.borobudurpark.com.

"Wisatawan yang ingin naik candi, boleh memesan secara online dari mana saja. Berbeda dengan saat dilakukan kajian tertutup, dimana wisatawan baru bisa melakukan reservasi online setelah berada di area Candi Borobudur," kata GM PT Taman Wisata Candi Borobudur, Jamal Mawardi.

Ia menjelaskan, kajian terbuka ini dilaksanakan setelah evaluasi saat uji coba tertutup berlangsung dengan baik.

"Dari hasil evaluasi diputuskan untuk dilanjut kembali ke fase berikutnya atau kajian lapangan terbuka," tuturnya.

Jamal mengatakan, dalam kajian terbuka ini, kuota yang diperbolehkan naik dibatasi hanya 1.200 orang per hari.

Hal itu sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. Durasi waktu hanya 8 jam, mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

"Namun substansi penting di sistem pembatasan ini adalah bersamaan di  monumen candi yang hanya 150 orang. Ini menjadi konsen kita dan dibagi menjadi tiga sesi, yakni pagi, siang dan sore," terangnya.

Pengunjung yang naik, akan dibatasi maksimal hanya satu jam di atas. Sedangkan untuk skema harga tiket, masih sama dengan saat kajian tertutup.

Tiket untuk wisatawan domestik yang hanya sampai pelataran tetap Rp 50 ribu dan Rp 25 ribu/anak/pelajar.

Kemudian ditambah Rp 70 ribu bagi yang akan naik, sebagai pengganti sandal upanat dan pemandu wisata. 

Baca Juga: Inilah 3 Desa Wisata di Yogyakarta yang Lagi Hits, Bisa Live In di Kampung Puncak Pegunungan - Nikmati Alam

"Tapi khusus anak-anak atau pelajar masih belum masuk dalam kajian terbuka ini, karena kita masih perlu detailkan baik secara SOP, juga model upanat untuk pelajar".

"Jadi sementara masih fokus ke wisatawan dewasa atau 11 tahun ke atas. Untuk pelajar segmennya berbeda," katanya.

Sedangkan untuk wisman 25 USD/dewasa dan 15 USD/anak. Bila ingin naik ke struktur candi ditambah Rp 80 ribu.***

Editor: A. Purwoko

Tags

Terkini

Terpopuler