1000 Hari Pertama Kehidupan Seorang Anak , Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

4 April 2023, 21:34 WIB
Ilustrasi bayi. Illustrasi. 1000 hari pertama kehamilan yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. /Pixabay/Rene Asmussen/

 

YOGYALINE - Kita harus tahu penting nya 1000 hari pertama kehidupan seorang anak karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

“Sebenarnya, tumbuh kembang anak dimulai sejak 1000 hari pertama sejak dalam kandungan ( sekitar 9 bulan atau 40 minggu ) ditambah sekitar 2 tahun pertama kehidupan kita” kata Prof. dr Madarina Julia, MPH, PhD, Sp.AK, Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr Sardjito. Namun selama ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa tumbuh kembang anak dihitung sejak dilahirkan. Tapi penelitian terakhir tumbuh kembang anak sebenarnya dimulai sejak dari terjadinya pembuahan.

“Tumbuh kembang anak yang sehat itu adalah penambahan berat badan, lingkar kepala dan volume otak.” Kata Dr Soedjatmiko, Sp A (K), MSI, Ketua Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan, RSCM Jakarta.

Penambahan lingkar kepala itu penting, karena berhubungan dengan volume otak dan tingkat kecerdasan. Kalau penambahan lingkar kepalanya terlalu cepat harus hati hati, karena kedua kondisi ini dapat menunjukan adanya gangguan gerak, bicara, kecerdasan dan perilaku secara umum.

Baca Juga: MItos atau Fakta Extra Virgin Olive Oil Bahaya buat Masak

Untuk mendapatkan anak yang sehat, ada 9 pesan yang bisa disampaikan 1000 HPK yang dapat membentuk generasi berkualitas adalah,

1. Selama hamil makan makanan beraneka ragam

Kebutuhan gizi selama kehamilan mengalami peningkatan dibandingkan saat tidak hamil. Karena saat hamil janin sepenuhnya menggantungkan segala kebutuhan dan penyelenggaraan fungsi tubuhnya kepada sang ibu yang mengandungnya.

Zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil meliputi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan protein.

Karbohidrat dan lemak bertindak sebagai sumber tenaga, yang dapat diperoleh dari umbi umbian dan sereal.

Vitamin B kompleks berguna untuk melindungi sistem saraf, otot serta jantung yang ada pada serelia, biji bijian, kacang kacangan, sayuran hijau, telur serta produk susu.

Protein sebagai sumber zat pembangun seperti daging, ikan ,telur dan kacamg kacangan. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang serta gigi janin dan melindungi ibu hamil dari osteoporosis.

Baca Juga: Manfaat Membaca Surat Yasin 3 Kali di Malam NifsuSya'ban

Jika keperluan kalsium ibu tidak terpenuhi akan diambil kalsium dari tulang ibu.

Asam folat berperan untuk perubahan sel saraf dan sel darah, yang banyak pada sayur hijau yang gelap.

2. Memeriksa kehamilan 6x selama kehamilan

Pemeriksaan kehamilan dianjurkan minimal 6 kali selama kehamilan yaitu  1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua dan 3 kali pada trimester ke 3.

Pemeriksan yang dianjurkan adalah :pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengukuran tekanan darah, skrining status imunisasi tetanus dan pemberian tablet tambah darah, konseling serta tes laboratorium misal untuk mendeteksi adanya anemia sejak dini makanya dilakukan pemeriksaan Haemoglobin (Hb), memeriksa HbsAg, sifilis, HIV, malaria dan tuberculosis.

3. Minum tablet tambah darah

Untuk mencegah anemia pada ibu hamil yang bisa berpengaruh pada fungsi imunitas tubuh agar tidak mudah karena infeksi yang dapat meningkakan resiko terjadinya kelahiran bayi premature, diberikan tablet tambah darah yang mengandung zat besi.

Mineral mikro vital yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf, diberikan selama pertumbuhan janin dan perkembangan janin dan pertumbuhan janin dan perkembangan bayi sebelum masa kanak kanak.

Selain itu dampak yang ditimbulkan jika terjadi anemia selama hamil adalah perdarahan pasca melahirkan dan berat bayi lahir rendah.

Karena itu kebutuhan zat besi sebagai tambah darah selama kehamilan meningkat menjadi 27 mg / hari , khususnya pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Sebenarnya, pemenuhan zat besi selama kehamilan dapat diperoleh dari cadangan zat besi dari ibu namun tidak mencukupi oleh sebab itu diperlukan suplemen.

 4. Kepada bayi yang baru lahir lakukan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini )

Bayi yang baru lahir harus mendapatkan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini ), membangkitkan kemampuan bayi untuk bisa menyusu sendiri. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi dengan cara menengkurapkan bayi di dada atau perut ibu setelah seluruh badan bayi itu dikeringkan namun bukan dimandikan. IMD dapat dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.

IMD mempunyai banyak manfaat yaitu bisa menurunkan perdarahan pada ibu setelah melahirkan.

Baca Juga: Beda Kejang Demam dan Epilepsi Pada Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

IMD juga bisa menstimulasi hormon oksitosin yang dapat membuat kontraksi Rahim dan proses pengecilan Rahim seperti semula.

Selain IMD, bayi baru lahir juga harus mendapatkan kolostrum yaitu cairan kental berwarna kuning yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara ibu yang bermanfaat untuk sistem imun bayi.

6. Berikan ASI Eksklusif selama 6 bulan

ASI tidak tergantikan oleh susu formula, karena mempunyai keunggulan antara lain: Mengandung kolostrum, mudah dicerna dan mengandung gizi yang berkualitas, mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminsi, mendekatkan kasih sayang ibu dan bayi, meningkatkan kecerdasan anak, praktis dan murah.

7. Timbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan.

Timbang berat badan rutin setiap bulan itu memberikan petunjuk bagi masalah Kesehatan anak.

Kenaikan berat badan adalah salah satu indicator kecukupan asupan gizi yang paling sensitive.

8. Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi

Imunisasi berfungsi untuk mencegah beberapa penyakit yang dapat terjangkit pada anak anak.

Macam macam inunisasi dasar yaitu

Hepatitis B pada usia 0- 7 hari

BCG dan polio 1 pada usia 1 bulan

DPT / Hb 1 dan polio 2 pada usia 2 bulan.

DPT / Hb 2 dan polio 3 pada usia 3 bulan.

DPT / Hb 3 dan polio 4 dan IPV pada usia 4 bulan.

Campak pada usia 9 bulan.

Campak lanjutan dan DPT Hib Hb lanjutan pada usia 18 bulan.

10. Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun

WHO merekomendasikan agar setiap bayi mendapatkan ASI hingga 2 tahun walaupun sudah mendapatkan MPASI

11. Berikan makanan pendamping ASI secara bertahap sejak usia 6 bulan.

MPASI adalah makanan yang diberikan untuk pendamping ASI karena kecukupan gizi bayi yang tidak mencukupi hanya dengan ASI.

Pemberian makan pada bayi harus bertahap sesuai dengan perkembangannya.

Editor: Ucu Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler