Presiden Sri Lanka Kabur, Demonstran: Kembalikan Uang Kami!

13 Juli 2022, 19:59 WIB
Warga Sri Lanka bersorai saat mendengar kabar Gotabaya Rajapaksa kabur meninggalkan Sri Lanka, bahkan sebut semua milik rakyat dirampok. /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

YOGYALINE – Warga Sri Lanka, yang hari Rabu ini (13/7) terkejut dengan berita bahwa Presiden mereka, Gotabaya Rajapaksa telah kabur ke negeri Maladewa, turun kembali ke jalan.

Para pengunjuk rasa menerobos pagar kantor perdana menteri Sri Lanka dan membanjiri kantor perdana menteri Sri Lanka.

Ribuan orang memadati ibu kota Kolombo dan berkumpul di Galle Face Green, tempat protes utama. Banyak yang berteriak gembira, setelah presiden mereka kabur ke luar negeri.

Baca Juga: Final! Twitter Resmi Gugat Elon Musk, Catatkan Sejarah di Wall Street

"Kami tidak suka, kami ingin dia tetap di Sri Lanka. Kami ingin uang kami kembali! “ujar seorang warga, GP Nimal yang ingin Rajapaksa ditangkap,” ujar seorang warga, GP Nimal yang ingin Rajapaksa ditangkap.

“Dan kami ingin menjebloskan semua Rajapaksa ke penjara terbuka supaya mereka bisa melakukan pekerjaan di pertanian," imbuh pendemo tersebut, dilansir pedomantangerang.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber.

Pendemo lain, Reshani Samarakoon, yang merupakan seorang mahasiswa, berharap kepergian Rajapaksa ini menawarkan "harapan bahwa di masa depan Sri Lanka bisa menjadi negara berkembang secara ekonomi dan sosial" katanya. 

Baca Juga: Heboh, Pria di Banten Mengaku Titisan Nabi Khidir Hanya karena Mimpi, Begini Tanggapan MUI

Diberitakan sebelumnya, setelah rumah mewahnya dikepung oleh demonstran dan mendapat tekanan politik dari berbagai pihak, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke luar negeri, Rabu dinihari (13/7/2022).

Gotabaya Rajapaksa melarikan diri naik pesawat militer ke Malvides, Ibukota Maladewa  agar dirinya tak ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban oleh rakyat Sri Lanka.

Belakangan protes massa di Sri Lanka semakin menghebat setelah negara itu mengalami krisis ekonomi dan kelangkaan bahan bakar.

Harga kebutuhan pokok yang semakin mencekik dan gaya hidup pejabat yang dicurigai penuh korupsi membuat rakyat marah terhadap rezim keluarga Rajapaksa.

Baca Juga: Polisi Ringkus Tersangka Penipuan dengan Modus Dana Talangan

Angkatan Udara negara tersebut mengkonfirmasi bahwa presiden berusia 73 tahun ini terbang ke Maldives bersama istrinya dan dua petugas keamanan.

Keberangkatan Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka ini mengakhiri dinasti keluarga yang telah berkuasa di negara tersebut selama puluhan tahun.

Setelah Presiden Sri Langka Rajapaksa kabur ke Maladewa, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe ditunjuk sebagai penjabat presiden.

Juru Bicara parlemen menyebutkan, Presiden Gotabaya Rajapaksa memberitahu Ranil tentang penunjukan itu berdasarkan Pasal 37.1 Konstitusi Sri Lanka. Namun sejauh ini belum ada keterangan langsung dari Rajapaksa.

Baca Juga: Tes Usia Mental Langsung Viral di Medsos, Ini Link dan Caranya

Semenjak pandemi Covid-19, Sri Lanka mulai menghadapi berbagai krisis. Penyebaran virus yang begitu masif dan karantina membuat ekonomi Sri Lanka terperosok.

Selama beberapa bulan terakhir, Sri Lanka mulai mengalami inflasi tinggi dan kekurangan bahan pokok, khususnya makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Negara itu dianggap telah gagal dan jatuh bangkrut karena terlilit utang dan menipisnya cadangan devisa.

Selama masa krisis, kerusuhan dan demonstrasi mulai mewarnai beberapa kota di Sri Lanka, bahkan  pasukan bersenjata telah dikerahkan ke stasiun pengisian bahan bakar agar bahan bakar yang tersedia tidak dicuri massa. ***

Editor: Ahmad Suroso

Tags

Terkini

Terpopuler