Ocehan Mahathir Mohamad Tentang Klaim Atas Kepulauan Riau dan Singapura Tuai Kecaman Netizen

22 Juni 2022, 09:59 WIB
Mahathir Mohamad. /

YOGYALINE - Pernyataan kontroversial dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad terkait wilayah Tanah Melayu memicu amarah netizen.

Mahathir Mohamad dalam pidatonya pada sebuah forum menyebut bahwa Singapura dan Kepulauan Riau di Indonesia mestinya diklaim milik Malaysia.

Dia mengatakan bahwa Tanah Melayu dahulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau dan Singapura.

Baca Juga: Pulang Liburan, Jet Pribadi Bintang PSG Neymar Dikabarkan Mendarat Darurat

Namun, sekarang terbatas hanya di Semenanjung Malaya. Pernyataan itu pun ramai dalam sorotan baik media Singapura maupun di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Mahathir bahkan menyinggung kembali sengketa wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan yang sempat menjadi perebutan antara Indonesia dan Malaysia.

Dia juga menyinggung soal Pulau Batu Puteh yang dulu menjadi sengketa antara Malaysia dan Singapura.

Pernyataan kontroversial tersebut membuat netizen Indonesia dan Singapura sontak meradang dan melepar argumennya yang pedas.

Netizen dari kedua negara tersebut kompak melayangkan kritik ke Instagram pribadi milik Mahathir Mohamad @chedetoofficial.

Tampak, unggahan terakhir pria 96 tahun tersebut dipenuhi lebih dari 700 komentar yang mayoritas berisi kritik atas pernyataan kontroversialnya.

"Riau adalah Malaysia? Jangan bercanda," kata @sumo.breakb***.

"Dengan segala hormat, Singapura bukan bagian dari Malaysia. Anda bisa melakukan apa pun yang menurut Anda bagus untuk karier politik Anda, tapi tolong hormati negara lain," kata @stsa***.

"Jika Anda ingin menjadi Perdana Menteri lagi, jangan bawa-bawa negara lain," kata @mbuh8***.

Baca Juga: Calon Haji Asal Indonesia Meninggal Tercatat 8 Orang, 32 Jemaah Dirawat di Klinik

"Singapura adalah Singapura dan akan selalu seperti itu, Kepulauan Riau adalah bagian dari Indonesia dan akan selalu seperti itu. Berbicaralah dengan perkataan yang bagus dan benar, atau lebih baik Anda diam," kata @tomm.s***.

"Anda seharusnya insaf bapak tua, jangan membuat pernyataan buruk di akhir umur Anda," kata @drik***.

"Singapura tidak akan pernah menjadi Malaysia," kata @shaneki***.

Seperti diketahui, Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyebut negaranya seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau, yang merupakan wilayah RI.

Mahathir menyatakan bahwa Singapura sebelumnya dikuasai oleh Johor dan wilayah Johor seharusnya menuntut agar Singapura dikembalikan kepada Malaysia.

"Namun, tidak ada tuntutan apa pun dari Singapura. Sebaliknya, kita menunjukkan apresiasi kita pada kepemimpinan negara baru ini yang disebut Singapura," ucap Mahathir dalam pidatonya pada Minggu (19/6) waktu setempat.

Mantan PM berusia 96 tahun itu, berbicara dalam sebuah acara yang digelar sejumlah organisasi non-pemerintah di bawah bendera Kongres Survival Melayu di Selangor, Malaysia, pada Minggu (19/6) waktu setempat. Acara itu diberi judul 'Aku Melayu: Survival Bermula'.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Yogyakarta Rabu, 22 Juni 2022: Wonosari, Bantul dan Sleman Ini Waktunya

Mahathir juga menyatakan bahwa pemerintah Malaysia menganggap lebih berharga untuk memenangkan kendali atas Pulau Sipadan dan Ligitan di Borneo saat melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ), sembari menyerahkan Pedra Branca ke Singapura.

"Kita seharusnya menuntut tidak hanya Pedra Branc, atau Pulau Batu Puteh, untuk dikembalikan kepada kita, kita seharusnya juga menuntut Singapura juga Kepulauan Riau, karena itu Tanah Melayu," cetusnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam pidato pembukaan, yang disiarkan via live streaming di media sosial, Mahathir, yang kini menjabat anggota parlemen Malaysia untuk wilayah Langkawi, menyatakan bahwa apa yang sebelumnya disebut sebagai Tanah Melayu sangatlah luas.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Bambang Pacul Bertemu, Sempat Salam Komando

Wilayah membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand bagian selatan hingga ke Kepulauan Riau dan Singapura, tapi sekarang terbatas di Semenanjung Melayu.

Kementerian Luar Negeri RI saat ini diketahui sedang mengecek komentar tersebut. Kemenlu RI tengah meminta informasi dari KBRI Kuala Lumpur.***

Editor: A. Purwoko

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler